Remboken – Sejak pagi sudah terlihat kesibukan di areal wisata Sumaru Endo, Remboken kabupaten Minahasa. Masyarakat sekitar mulai berdatangan memenuhi area wisata kebanggaan kabupaten Minahasa. Tua, muda nampak antusias ingin menyaksikan kemeriahan pesta rakyat danau Tondano.
Suasana kesederhanaan tampak dalam penampilan para petugas yang mengatur acara. Tidak ada gantungan ID card yang menyolok di leher para petugas. Demikian pula dengan para aparat keamanan baik dari kepolisian dan TNI angkatan darat.
Semuanya membaur menjadi satu. Suasana ini makin terasa ketika ibadah pembuka acara dimulai. Terdengar nyanyian rohani dan doa ucapan syukur. Tak terasa suasana formalitas layaknya acara resmi. Padahal nampak para petinggi, ketua Badan Pekerja Sinode GMIM, Pdt. A.O. Supit, Bupati Minahasa, Vreeke Runtu, Kapolres Minahasa, Dandim Minahasa, Letkol H. Watoelangkow.
Suasana acara Pemecahan rekor MURI berupa rangkaian Bolotu (perahu Londe) terbanyak menjadi pemandangan yang unik pada pesta rakyat danau Tondano. Beritamanado yang menyaksikan langsung suasana keramaian tersebut sulit untuk membahasakan dengan kalimat. Sekitar enam ratusan perahu Bolotu mengawali start dari Sumaro Endo berlayar mengelilingi danau Tondano dan finish kembali ke Sumaro Endo. Hampir setiap perahu membawah bendera merah putih dan pesertanya seluruh nelayan danau Tondano dengan menggunakan perahu Bolotu Katinting dan Bolotu dayung.
Pada sesi lomba perahu hias terlihat pemandangan yang unik. Ada peserta yang membawah replikan bangunan gereja jemaat GMIM sekitar danau Tondano. Ada pula yang membawah replika patung Tuhan Jesus seperti tengah meredahkan angin ribut.
Lomba Bolotu Katinting, start dari Tataaran dan finish di Sumaro Endo. Suasana lomba begitu meriah. Para peserta saling adu kecepatan dengan menggunakan mesin. Namun ada pula lomba Bolotu dayung, start dari Tataaran dan finish di Sumaro Endo. Juga dimeriahkan dengan lomba tangkap ikan tanpa alat di Sumaro Endo.
Yang menarik yaitu Fashion show kain Pinawetengan di Tataaran dan Sumaro Endo. Terlihat perancang busana Thomas Sigar dengan gadis-gadis Minahasa yang dengan anggunnya memperagakan aneka motif kain Pinawetengan.
Secara keseluruhan, nampak warga masyarakat puas dengan penyelenggaraan pesta danau Tondano. Apalagi kegiatan ini merupakan perpaduan antara kegiatan gerejani GMIM dan kebudayaan Minahasa dalam kaitannya dengan perayaan HUT Minahasa ke 861 tahun.
Dapat dikatakan penyelenggaraan kegiatan ini merupakan ide yang datang dari warga setempat dan dilakukan oleh masyarakat sekitar danau Tondano untuk warga Minahasa.
Beritamanado yang sempat bercerita dengan Ketua Panitia Penyelenggara, Benny Mamoto terlihat gembira, puas dan bangga. Warga pun berharap “semangat membangun seni budaya Minahasa” yang dilakukan oleh Benny Mamoto akan terus bergulir memberdayakan berbagai potensi yang ada di tanah Minahasa. Banyak selamat untuk Institut Seni Budaya Sulawesi Utara. CHRISTY MANARISIP