Amurang—Warga Amurang Raya dihebohkan dengan peristiwa kebakaran dasyat. Sabtu (25/8) sekira pukul 02.45 Wita dini hari rumah milik Petrus ‘Utu’ Tapada (Kel.Tapada-Jansen) dan Alm Cor Pattyranie (Kel.Pattyranie-Tumbelaka) terbakar dan tak tertinggal bekas.
Mengherankan lagi, Utu Tapada-demikian panggilan Petrus Tapada bersama istri, lagi ‘pasiar’ ke Gorontalo sebelum Idul Fitri. Hanya tertinggal Steven Tapada yang menjaga rumahnya. Sedangkan rumah milik Alm Cor Pattyranie, disewa oleh Keluarga Tumbelaka-Kapajos. Mula-mula, saksi Steven Tapada anak Utu Tapada merasa panas dan dikerumuti asap tebal.
‘’Kita langsung bataria diluar. Warga sekitar pun langsung keluar, padahal semua warga sudah tidur semua. Tapi, mendengar ada kebakaran warga yang ada di Lingkungan II Kelurahan Uwuran Satu langsung keluar untuk membantu. Saya juga langsung membangunkan Penatua Janno Dotulong dan Keluarga Tapada-Frans sebab, rumah-rumah tersebut berada sangat dekat dengan rumah yang terbakar,’’ ujar Steven.
Hanya beberapa menit, warga sekitar langsung membludak. Dan dengan hanya menggunakan selang, ember, karung basah dan lain sebagainya untuk menyelamatkan rumah milik Keluarga Sondakh-Durand, Keluarga Tapada-Frans dan Keluarga Dotulong-Montolalu.
‘’Saya melihat, kalau api memang berasal dari rumah kami. Bahkan, terlihat ada di kamar tengah. Sementara, tempat tidur saya di kamar belakang. Tapi, ternyata api sangat cepat membesar. Akibatnya, rumah milik orang tua langsung rata tanah. Begitupula dengan rumah milik Alm Cor Pattyranie, yang saat kebakaran disewa Keluarga Tumbelaka-Kapojos juga rata tanah,’’ tegas Steven dengan mimik penyesalan.
Lanjut Steven, “papa dan mama lagi pasiar Idul Fitri ke Gorontalo. Setelah kejadian, saudara-saudara langsung telepon. Dan sekarang langsung pulang ke Amurang. Padahal, rencana papa dan mama serta sudara lain nanti kembali Senin depan. Lantaran Minggu masih perayaan Hari Ketupat. Tapi, musibah datang di keluarga kami.”
‘’Yang pasti, kami sangat menyesal sekali lantaran tak ada Mobil Pemadam Kebakaran. Padahal, sekelas Kabupaten Minsel dan Amurang Ibukotanya, harus memiliki mobil pemadam kebakaran. Namun, hal itu tak terlihat sama sekali. Padahal, sepengetahuan kami ada mobil Damkar yang terparkir di Pemkab Minsel. Sayang seribu sayang, ternyata kondisi kedua Damkar tersebut sudah rusak total,’’ ungkap Steven sedih. (and)
Amurang—Warga Amurang Raya dihebohkan dengan peristiwa kebakaran dasyat. Sabtu (25/8) sekira pukul 02.45 Wita dini hari rumah milik Petrus ‘Utu’ Tapada (Kel.Tapada-Jansen) dan Alm Cor Pattyranie (Kel.Pattyranie-Tumbelaka) terbakar dan tak tertinggal bekas.
Mengherankan lagi, Utu Tapada-demikian panggilan Petrus Tapada bersama istri, lagi ‘pasiar’ ke Gorontalo sebelum Idul Fitri. Hanya tertinggal Steven Tapada yang menjaga rumahnya. Sedangkan rumah milik Alm Cor Pattyranie, disewa oleh Keluarga Tumbelaka-Kapajos. Mula-mula, saksi Steven Tapada anak Utu Tapada merasa panas dan dikerumuti asap tebal.
‘’Kita langsung bataria diluar. Warga sekitar pun langsung keluar, padahal semua warga sudah tidur semua. Tapi, mendengar ada kebakaran warga yang ada di Lingkungan II Kelurahan Uwuran Satu langsung keluar untuk membantu. Saya juga langsung membangunkan Penatua Janno Dotulong dan Keluarga Tapada-Frans sebab, rumah-rumah tersebut berada sangat dekat dengan rumah yang terbakar,’’ ujar Steven.
Hanya beberapa menit, warga sekitar langsung membludak. Dan dengan hanya menggunakan selang, ember, karung basah dan lain sebagainya untuk menyelamatkan rumah milik Keluarga Sondakh-Durand, Keluarga Tapada-Frans dan Keluarga Dotulong-Montolalu.
‘’Saya melihat, kalau api memang berasal dari rumah kami. Bahkan, terlihat ada di kamar tengah. Sementara, tempat tidur saya di kamar belakang. Tapi, ternyata api sangat cepat membesar. Akibatnya, rumah milik orang tua langsung rata tanah. Begitupula dengan rumah milik Alm Cor Pattyranie, yang saat kebakaran disewa Keluarga Tumbelaka-Kapojos juga rata tanah,’’ tegas Steven dengan mimik penyesalan.
Lanjut Steven, “papa dan mama lagi pasiar Idul Fitri ke Gorontalo. Setelah kejadian, saudara-saudara langsung telepon. Dan sekarang langsung pulang ke Amurang. Padahal, rencana papa dan mama serta sudara lain nanti kembali Senin depan. Lantaran Minggu masih perayaan Hari Ketupat. Tapi, musibah datang di keluarga kami.”
‘’Yang pasti, kami sangat menyesal sekali lantaran tak ada Mobil Pemadam Kebakaran. Padahal, sekelas Kabupaten Minsel dan Amurang Ibukotanya, harus memiliki mobil pemadam kebakaran. Namun, hal itu tak terlihat sama sekali. Padahal, sepengetahuan kami ada mobil Damkar yang terparkir di Pemkab Minsel. Sayang seribu sayang, ternyata kondisi kedua Damkar tersebut sudah rusak total,’’ ungkap Steven sedih. (and)