BITUNG—Yoke Senduk SH Msi adalah salah satu pejabat yang tidak asing di dunia birokrasi dan politik Kota Bitung. Bahkan boleh dikatakan, Senduk adalah salah satu pejabat yang kemampuannya dalam bekerja melebihi sejumlah pejabat yang ada di jajaran Pemkot Bitung saat ini.
Buktinya, diusianya ke-48 tepat Senin (19/12) ia sudah menjabat Sekertaris DPRD Kota Bitung selama 3 kepemimpinan. Mulai dari Walikota Bitung, Sinyo Harry Sarundajang, Alm Milton Kansil dan Hanny Sondakh yang sudah dua kali menjabat sebagai walikota Bitung.
Tentu jabatan yang diemban suami Sofianita Wagey ini tidaklah mudah seperti jabatan lain yang di Pemkot Bitung. Karena Senduk harus berupaya untuk menyelaraskan dua kepentingan, yakni kepentingan eksekutif dan legislatif, belum lagi kepentingan puluhan anggota DPRD yang silih berganti menduduki kursi DPRD.
“Mau dibilang susah tidak juga, dibilang gampang apalagi. Karena jelas dua kepentingan ini sangat penting dan saya harus mencari cara setiap saat untuk mempertemukan kedua kepentingan tersebut agar bisa selaras,” kata pria yang selalu murah senyum ini.
Ia sendiri mengaku, harus penuh kehati-hatian dan kajian jika harus menyampaikan sesuatu ke salah satu pihak. Bahkan menurutnya, untuk menyampaikan berbagai kepentingan tersebut, ia tak serta merta menyampaikan apa yang menjadi tuntutan kedua instansi itu.
“Terus terang sering kali saya harus memutar otak dan tidak tidur ketika ada yang harus saya menyampaikan ke salah satu pihak dan itu kurang mengenakkan, dan biasanya cara paling jitu ketika menghadapi persoalan tersebut adalah dengan cara memberikan penjelasan sebaik-baiknya yang tentu sesuai dengan aturan atau regulasi yang ada,” ujar Senduk yang memulai kariernya di Bagain Kepegawaian Pemkot Bitung tahun 1990.
Senduk sendiri menyatakan tidak setuju ketika dikatakan, pekerjaannya sering kali diintervensi anggota DPRD. Karena menurutnya, selama ini ia da stafnya bekerja sesuai payung hukum, sehingga tidak mungkin diintervensi.
“Kalaupun ada hal-hal seperti itu tentunya semuanya harus menghormati aturan dan inilah yang harus dipatuhi oleh pihak eksekutif dan legislatif,” kata ayah dari Steve ini.
Sementara itu, Senduk dimata para stafnya dinilai adalah pemimpi yang luar biasa. Karena ia selalu mau mendengar apa yang dikeluhkan stafnya dan berupaya mencari solusi bersama-sama.
“Beliau adalah pimpinan yang sangat baik, sopan dan ramah kepada semua orang bukan hanya kepada kami bawahannya tapi kepada siapa saja yang bertadang ke kantor DPRD pasti ia sapa,” kata salah satu stafnya, Bily Mamentu.
Bahkan Mamentu mengaku sangat memuji Senduk, karena ia dianggap mampu dan berhasil menyelaraskan kepentingan pemerintah dan kepentingan politik. “Dan itu telah dilakoni oleh Bliau selama bertahun-tahun dan berhasil,” katanya.(en)
BITUNG—Yoke Senduk SH Msi adalah salah satu pejabat yang tidak asing di dunia birokrasi dan politik Kota Bitung. Bahkan boleh dikatakan, Senduk adalah salah satu pejabat yang kemampuannya dalam bekerja melebihi sejumlah pejabat yang ada di jajaran Pemkot Bitung saat ini.
Buktinya, diusianya ke-48 tepat Senin (19/12) ia sudah menjabat Sekertaris DPRD Kota Bitung selama 3 kepemimpinan. Mulai dari Walikota Bitung, Sinyo Harry Sarundajang, Alm Milton Kansil dan Hanny Sondakh yang sudah dua kali menjabat sebagai walikota Bitung.
Tentu jabatan yang diemban suami Sofianita Wagey ini tidaklah mudah seperti jabatan lain yang di Pemkot Bitung. Karena Senduk harus berupaya untuk menyelaraskan dua kepentingan, yakni kepentingan eksekutif dan legislatif, belum lagi kepentingan puluhan anggota DPRD yang silih berganti menduduki kursi DPRD.
“Mau dibilang susah tidak juga, dibilang gampang apalagi. Karena jelas dua kepentingan ini sangat penting dan saya harus mencari cara setiap saat untuk mempertemukan kedua kepentingan tersebut agar bisa selaras,” kata pria yang selalu murah senyum ini.
Ia sendiri mengaku, harus penuh kehati-hatian dan kajian jika harus menyampaikan sesuatu ke salah satu pihak. Bahkan menurutnya, untuk menyampaikan berbagai kepentingan tersebut, ia tak serta merta menyampaikan apa yang menjadi tuntutan kedua instansi itu.
“Terus terang sering kali saya harus memutar otak dan tidak tidur ketika ada yang harus saya menyampaikan ke salah satu pihak dan itu kurang mengenakkan, dan biasanya cara paling jitu ketika menghadapi persoalan tersebut adalah dengan cara memberikan penjelasan sebaik-baiknya yang tentu sesuai dengan aturan atau regulasi yang ada,” ujar Senduk yang memulai kariernya di Bagain Kepegawaian Pemkot Bitung tahun 1990.
Senduk sendiri menyatakan tidak setuju ketika dikatakan, pekerjaannya sering kali diintervensi anggota DPRD. Karena menurutnya, selama ini ia da stafnya bekerja sesuai payung hukum, sehingga tidak mungkin diintervensi.
“Kalaupun ada hal-hal seperti itu tentunya semuanya harus menghormati aturan dan inilah yang harus dipatuhi oleh pihak eksekutif dan legislatif,” kata ayah dari Steve ini.
Sementara itu, Senduk dimata para stafnya dinilai adalah pemimpi yang luar biasa. Karena ia selalu mau mendengar apa yang dikeluhkan stafnya dan berupaya mencari solusi bersama-sama.
“Beliau adalah pimpinan yang sangat baik, sopan dan ramah kepada semua orang bukan hanya kepada kami bawahannya tapi kepada siapa saja yang bertadang ke kantor DPRD pasti ia sapa,” kata salah satu stafnya, Bily Mamentu.
Bahkan Mamentu mengaku sangat memuji Senduk, karena ia dianggap mampu dan berhasil menyelaraskan kepentingan pemerintah dan kepentingan politik. “Dan itu telah dilakoni oleh Bliau selama bertahun-tahun dan berhasil,” katanya.(en)