Siau – Pemkab Sitaro melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata terus menggenjot pembangunan objek wisata di kabupaten berjuluk 47 pulau tersebut. Hal ini dapat dilihat dengan terus adanya pembangunan khusus daerah wisata di Kampung Balirangeng, Kecamatan Siau Barat Selatan.
Menurut rencana, objek wisata di Kampung Balirangeng akan menjadi salah satu ikon wisata kabupaten yang merupakan pemekaran dari kabupaten Sangihe ini.
Sebelumnya, alokasi anggaran dalam APBD Kabupaten Sitaro khusus pengembangan ojek wisata pada tahun 2011 telah berhasil direalisasikan dengan terlaksananya pembuatan monumen Yesus Memberkati dan pengerjaan pelataran di sekitar patung serta pembangunan beberapa pondok wisata.
Selanjutnya pada tahun 2012 telah dibangun kelengkapan fasilitas MCK dan gedung
peribadatan khusus bagi para pengunjung yang hendak melaksanakan kegiatan kerohanian baik dari umat beragama ataupun ibadah keluarga.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sitaro, Dra Fatmawati Kalebos, pada tahun ini lokasi tersebut akan dibuat talud untuk mencegah terjadinya longsor mengingat lokasi tersebut berada cukup tinggi di atas permukaan laut dan langsung berhadapan dengan pantai.
“Direncanakan pula, pada tahun anggaran ini akan dibuatkan area parkir dan kelengkapan fasilitas penunjang lainnya baik itu tambahan pembangunan pada bangunan tempat ibadah hingga akan disediakannya sound system untuk menunjang kegiatan wisatawan yang akan melaksanakan ibadah di tempat tersebut,” ujar Kalebos.
Masyarakat di sekitar objek wisata pun memberikan apresiasi dengan adanya pembangunan pada objek wisata ini. “Kami cukup merasakan dampak positif dengan adanya lokasi wisata tersebut karena kami dapat membuat kios untuk berjualan makanan ringan untuk para pengunjung,” ungkap Adrianus Tamaka, warga setempat yang juga sebagai penjaga pada objek wisata ini.
Lokasi wisata ini hampir setiap pekan khusus pada hari Minggu dan hari libur banyak dikunjungi oleh para wisatawan lokal.
Kalebos menambahkan, pembangunan objek wisata tersebut akan terus dipacu sehingga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi untuk warga sekitar dan dapat meningkatkan pula PAD kabupaten.
“PAD pada objek wisata tersebut pada tahun 2013 naik lebih dari 100 persen mengingat tingkat kunjungan yang cukup tinggi. Hal itu pula yang mendorong pemerintah untuk terus membenahi objek wisata ini sehingga masyarakat mendapat kepuasan saat berkunjung disini,” lanjut Kalebos yang juga mantan Kadis Perindagkop Sitaro. (qlu)
Siau – Pemkab Sitaro melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata terus menggenjot pembangunan objek wisata di kabupaten berjuluk 47 pulau tersebut. Hal ini dapat dilihat dengan terus adanya pembangunan khusus daerah wisata di Kampung Balirangeng, Kecamatan Siau Barat Selatan.
Menurut rencana, objek wisata di Kampung Balirangeng akan menjadi salah satu ikon wisata kabupaten yang merupakan pemekaran dari kabupaten Sangihe ini.
Sebelumnya, alokasi anggaran dalam APBD Kabupaten Sitaro khusus pengembangan ojek wisata pada tahun 2011 telah berhasil direalisasikan dengan terlaksananya pembuatan monumen Yesus Memberkati dan pengerjaan pelataran di sekitar patung serta pembangunan beberapa pondok wisata.
Selanjutnya pada tahun 2012 telah dibangun kelengkapan fasilitas MCK dan gedung
peribadatan khusus bagi para pengunjung yang hendak melaksanakan kegiatan kerohanian baik dari umat beragama ataupun ibadah keluarga.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sitaro, Dra Fatmawati Kalebos, pada tahun ini lokasi tersebut akan dibuat talud untuk mencegah terjadinya longsor mengingat lokasi tersebut berada cukup tinggi di atas permukaan laut dan langsung berhadapan dengan pantai.
“Direncanakan pula, pada tahun anggaran ini akan dibuatkan area parkir dan kelengkapan fasilitas penunjang lainnya baik itu tambahan pembangunan pada bangunan tempat ibadah hingga akan disediakannya sound system untuk menunjang kegiatan wisatawan yang akan melaksanakan ibadah di tempat tersebut,” ujar Kalebos.
Masyarakat di sekitar objek wisata pun memberikan apresiasi dengan adanya pembangunan pada objek wisata ini. “Kami cukup merasakan dampak positif dengan adanya lokasi wisata tersebut karena kami dapat membuat kios untuk berjualan makanan ringan untuk para pengunjung,” ungkap Adrianus Tamaka, warga setempat yang juga sebagai penjaga pada objek wisata ini.
Lokasi wisata ini hampir setiap pekan khusus pada hari Minggu dan hari libur banyak dikunjungi oleh para wisatawan lokal.
Kalebos menambahkan, pembangunan objek wisata tersebut akan terus dipacu sehingga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi untuk warga sekitar dan dapat meningkatkan pula PAD kabupaten.
“PAD pada objek wisata tersebut pada tahun 2013 naik lebih dari 100 persen mengingat tingkat kunjungan yang cukup tinggi. Hal itu pula yang mendorong pemerintah untuk terus membenahi objek wisata ini sehingga masyarakat mendapat kepuasan saat berkunjung disini,” lanjut Kalebos yang juga mantan Kadis Perindagkop Sitaro. (qlu)