Manado – Menjelang akhir tahun banyak proyek infrastruktur yang sebagian besar berupa perbaikan dan pelebaran jalan mulai dari pengaspalan hingga pembetonan. Ada juga proyek perbaikan drainase yang dikebut pemerintah. Masalahnya, proyek-proyek itu dikerjakan saat musim hujan dan membuat sejumlah warga mengeluh saat melintasi jalan yang sementara ada perbaikannya pada hal menjelang akhir tahun seperti ini jalan sering macet.
Pemandangan ini sering terlihat di jalan Sam Ratulangi, Boulevard (Piere Tendean) hingga sepanjang jalan depan SPBU Teling sampai jalan Pumorow misalnya. Beberapa pekan terakhir terlihat banyak sekali proyek perbaikan infrastruktur seperti membongkar pinggiran jalan untuk membuat got yang lebih besar.
Akibat galian itu, sepanjang jalan dipenuhi material dan alat berat yang sudah barang tentu mengakibatkan kemacetan dan sepanjang jalan berdebu bila panas dan becek bila hujan.
“Hujan karas (deras) beking (membuat) jalan jadi licin jadi para pengemudi terutama motor harus memelankan motornya. Tapi bila panas sepanjang jalan pasti dipenuhi debu,” ujar Ivan Kairupan, salah seorang warga yang sering lewat di jalan tersebut.
Hal ini diperparah dengan angkutan kota yang sering menunggu penumpang di depan Mall sehingga memperparah kemacetan di beberapa titik kemacetan di Manado.
“Kiapa nanti so Desember, dekat Natal bagini salalu ada proyek galian got (drainase) seperti ini, kan musim ujang,” keluh Doni, warga Tikala kepada beritamanado.com.
Dia juga mengaku waktu tempuh berkendara di kawasan bertambah hingga 30 menit akibat kemacetan galian itu.
Kemacetan parah juga dirasakan warga Malalayang, bahkan tidak hanya pagi hari, kemacetan parah juga terjadi pada siang dan sore hingga malam hari. (Rizath Polii)
Manado – Menjelang akhir tahun banyak proyek infrastruktur yang sebagian besar berupa perbaikan dan pelebaran jalan mulai dari pengaspalan hingga pembetonan. Ada juga proyek perbaikan drainase yang dikebut pemerintah. Masalahnya, proyek-proyek itu dikerjakan saat musim hujan dan membuat sejumlah warga mengeluh saat melintasi jalan yang sementara ada perbaikannya pada hal menjelang akhir tahun seperti ini jalan sering macet.
Pemandangan ini sering terlihat di jalan Sam Ratulangi, Boulevard (Piere Tendean) hingga sepanjang jalan depan SPBU Teling sampai jalan Pumorow misalnya. Beberapa pekan terakhir terlihat banyak sekali proyek perbaikan infrastruktur seperti membongkar pinggiran jalan untuk membuat got yang lebih besar.
Akibat galian itu, sepanjang jalan dipenuhi material dan alat berat yang sudah barang tentu mengakibatkan kemacetan dan sepanjang jalan berdebu bila panas dan becek bila hujan.
“Hujan karas (deras) beking (membuat) jalan jadi licin jadi para pengemudi terutama motor harus memelankan motornya. Tapi bila panas sepanjang jalan pasti dipenuhi debu,” ujar Ivan Kairupan, salah seorang warga yang sering lewat di jalan tersebut.
Hal ini diperparah dengan angkutan kota yang sering menunggu penumpang di depan Mall sehingga memperparah kemacetan di beberapa titik kemacetan di Manado.
“Kiapa nanti so Desember, dekat Natal bagini salalu ada proyek galian got (drainase) seperti ini, kan musim ujang,” keluh Doni, warga Tikala kepada beritamanado.com.
Dia juga mengaku waktu tempuh berkendara di kawasan bertambah hingga 30 menit akibat kemacetan galian itu.
Kemacetan parah juga dirasakan warga Malalayang, bahkan tidak hanya pagi hari, kemacetan parah juga terjadi pada siang dan sore hingga malam hari. (Rizath Polii)