Sangihe, BeritaManado.com-Keberadaan tambatan perahu yang merupakan salah satu penunjang angkutan laut di Kampung Mawira Kecamata Manganitu Selatan (Mangsel) terancam ambruk, akibat dikikis gelombang dan pasang surut air laut.
Tambatan perahu yang dibangun sejak tahun anggaran 2005 dengan sumber dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) sangat menganggu kenyamanan masyarakat pengguna fasilitas tersebut sebab sudah lubang dan mengancam keselamatan aktifitas di tambatan perahu dimaksud.
Salah seorang warga di kampung Mawira Yeston Pandermol mengatakan, bila cuaca tidak baik kami sangat kwatir sebab keselamatan itu dipertaruhkan.
“Saat gelombang cuaca tidak baik maupun malam hari kami warga yang menggunakan tambatan perahu sebagai satu-satunya akses transportasi kwatir karena tambatan perahu yang sudah lubang ini. Sebab keselamatan kami dipertaruhkan,” ungkap Pandermol.
Dijelakanya lagi, kami sangat berharap sentuhan pemerintah kabupaten untuk membangun kembali tambatan perahu di Kampung Mawira.
“Sebab ini adalah asset berharga, karena hanya melalui transportasi laut masyarakat bisa beraktifitas keluar dari Kampung Mawira sehingga kebutuhan tambatan perahu ini sangatlah fatal,” jelasnya
Ditambahkanya, dengan adanya tambatan perahu, itu merupakan salah satu alat transportasi keluar masuk.
“Karena akses transportasi laut menjadi satu-satunya alat transportasi ke Mawira sebab akses jalan darat belum ada,” tambah dia.
(Christian Abdul)
Sangihe, BeritaManado.com-Keberadaan tambatan perahu yang merupakan salah satu penunjang angkutan laut di Kampung Mawira Kecamata Manganitu Selatan (Mangsel) terancam ambruk, akibat dikikis gelombang dan pasang surut air laut.
Tambatan perahu yang dibangun sejak tahun anggaran 2005 dengan sumber dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) sangat menganggu kenyamanan masyarakat pengguna fasilitas tersebut sebab sudah lubang dan mengancam keselamatan aktifitas di tambatan perahu dimaksud.
Salah seorang warga di kampung Mawira Yeston Pandermol mengatakan, bila cuaca tidak baik kami sangat kwatir sebab keselamatan itu dipertaruhkan.
“Saat gelombang cuaca tidak baik maupun malam hari kami warga yang menggunakan tambatan perahu sebagai satu-satunya akses transportasi kwatir karena tambatan perahu yang sudah lubang ini. Sebab keselamatan kami dipertaruhkan,” ungkap Pandermol.
Dijelakanya lagi, kami sangat berharap sentuhan pemerintah kabupaten untuk membangun kembali tambatan perahu di Kampung Mawira.
“Sebab ini adalah asset berharga, karena hanya melalui transportasi laut masyarakat bisa beraktifitas keluar dari Kampung Mawira sehingga kebutuhan tambatan perahu ini sangatlah fatal,” jelasnya
Ditambahkanya, dengan adanya tambatan perahu, itu merupakan salah satu alat transportasi keluar masuk.
“Karena akses transportasi laut menjadi satu-satunya alat transportasi ke Mawira sebab akses jalan darat belum ada,” tambah dia.
(Christian Abdul)