Manado, BeritaManado.com — Tatap Muka Pemerintah Kota Manado, Kapolresta Manado, Dandim 1309/Manado dengan Badan Kerjasama Antar Umat Agama (BKSAUA), Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) dan Pimpinan Golongan Agama se-Kota Manado yang dilaksanakan di Ruang Serbaguna Kantor Walikota Manado, Senin (2/9/2019) menghasilkan sejumlah hal penting bagi kerukunan di Kota Manado.
Kerukunan antar umat beragama bukanlah hal baru di Manado, apalagi Manado dikenal sebagai kota paling toleran di Indonesia dan kini memiliki salam baru, yaitu salam kerukunan.
Meski menjadi kekuatan terbesar kota Manado, tapi kalau tidak waspada, maka pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab akan mencari celah untuk merusak kerukunan dan perdamaian yang selama ini terjalin dengan sangat baik di Manado.
Inilah yang menjadi pokok pembahasan dalam tatap muka yang dihadiri oleh Walikota Manado Dr Ir GS Vicky Lumentut SH MSi DEA, Dandim 1309/Manado Kolonel Arh Christian Noel Frederik Tanjong, Wakil Walikota Manado Mor Dominus Bastiaan SE, Ketua FKUB Manado Pdt Renata Ticonuwu STh, Ketua Umum Presidium BKSAUA Kota Manado Pdt Roy EG Lengkong STh dan para Pimpinan Golongan Agama se-Kota Manado serta tamu undangan lainnya.
Diawal acara, Pdt Roy Lengkong menyampaikan, kegiatan ini dilaksanakan untuk menjalin silahturahmi antara pimpinan keagamaan, aparat keamanan dan juga pemerintah Kota Manado dalam rangka memelihara kerukunan agama dan solidaritas yang ada di Kota Manado, terutama dalam menghadapi persoalan yang dialami Indonesia akhir-akhir ini menyangkut keagamaan yang dapat mengancam kerukunan antar umat beragama di Kota Manado.
“Itu sebabnya kami merasa perlu mengadakan kegiatan ini agar kita semua ditempat ini bisa mendapatkan masukan dan pemahaman dari unsur pihak keamanan dan pemerintah serta kita juga dapat memecahkan permasalahan yang mungkin terjadi disekitar kita,” kata Pdt Roy.
Sementara itu, Vicky Lumentut mengatakan, melalui kegiatan ini semua pihak dipertemukan untuk membahas serta menerima informasi dari pihak TNI dan Polri yang bertanggung jawab untuk menjaga kedaulatan NKRI sehingga bisa menjadi perhatian bersama.
“Sampai saat ini terpantau di Kota Manado tingkat toleransi antar umat beragama masih sangat tinggi, ini ditunjang dengan kesadaran masyatakat Kota Manado yang cinta damai dan tidak mudah terprovokasi sehingga tercipta kedamaian di Kota Manado,” ujar Vicky, pencetus salam kerukunan.
Lanjutnya, kondisi ini harus selalu dijaga dan pelihara oleh seluruh elemen masyarakat Kota Manado, apalagi kedepan, kota Manado diprioritaskan sebagai kota metropolitan.
“Meski demikian, kita harus tetap menjaga dan melaksanakan seperti yang kita lakukan saat ini, dimana kehidupan beragama kita tidak terganggu atau terpengaruh dengan hal lainnya. Manado boleh jadi kota metropolitan, tapi dalam hal toleransi dan kerukunan antar umat beragama serta nilai spiritual yng kental tidak boleh hilang. Manado harus jadi contoh untuk itu,” kata Vicky.
Senada dengan Walikota Manado, Kolonel Arh Noel Tanjong menjelaskan, meski masalah kamtibmas bukanlah domain Kodim, tapi hal itu tetap tanggung jawab semua pihak untuk saling menjaga kerukunan, toleransi dan hidup damai.
Pada kesempatan tersebut, Dandim Manado yang sebelumnya berkiprah sangat luar biasa di luar negeri ini menceritakan pengalamannya ketika bertugas di Yugoslavakia, dimana sebuah negara yang besar pecah menjadi beberapa negara karena etnis sehingga memberikan keuntungan bagi negara besar untuk mengawasi negara kecil.
“Jadi mari kita menjaga kerukunan dan silaturrahmi di Manado agar tetap aman, tidak terpecah belah karena di Manado menjadi incaran oknum tertentu agar dapat tercerai-berai. Jangan mudah terprovokasi,” tegas Noel.
(sri surya)