Ratahan – Berdasarkan data terbaru Satgas COVID-19, 46 Kontak Erat Resiko Tinggi (KERT) dari kasus positif COVID-19 Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) sudah di Rapid Test dengan hasil non reaktif dan tinggal menunggu hasil Swab Tenggorok.
Hal ini dikatakan oleh Juru Bicara Satgas COVID-19 Mitra Gloria Wuwungan, saat di konfirmasi BeritaManado.com, Sabtu (13/6/2020).
“Untuk 46 KERT dari kasus terkonfirmasi positif COVID-19 semua sudah di Rapid Test dengan hasil non reaktif. Saat ini tinggal menunggu hasil Swab Tenggorok,” ungkap Gloria Wuwungan.
Lanjut dikatakannya, untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang masih dirawat tidak ada, Orang Dalam Pemantauan (ODP) dua orang, dan pelaku perjalanan yang dalam pemantauan 136 orang.
Sementara dari data terakhir, untuk pelaku perjalanan yang diisolasi di rumah singgah RSUD Mitra Sehat berkisar 41 orang.
“Sedangkan total pasien positif COVID-19 di Mitra tidak berubah, yakni 7 kasus, dengan rincian sembuh 2 orang, dalam perawatan 3 orang, dan meninggal dunia 2 orang,” kata Gloria Wuwungan.
Lanjut pihaknya tetap menghimbau seluruh masyarakat untuk lebih taat lagi dalam melakukan upaya pencegahan penularan COVID-19, seperti menjaga jarak aman dan berperilaku hidup bersih dan sehat.
“Sebabnya tidak menutup kemungkinan bahwa sudah ada virus COVID-19 di wilayah tempat tinggal kita ataupun di wilayah tempat kita beraktivitas,” tandas Gloria Wuwungan.
Hal ini menurutnya perlu mendapat perhatian lebih oleh seluruh elemen masyarakat agar tidak terjadi penularan yang lebih luas lagi.
“Khususnya harus diwaspadai penularan yang berasal dari OTG (Orang Tanpa Gejala) yang ada di lingkungan sekitar, namun belum terdeteksi,” tukasnya.
Karena itu ditambahkannya, peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam upaya pencegahan penularan COVID-19.
“Sebab jika masyarakat tidak taat terhadap protokol kesehatan yang ada maka itu dapat menjadi tanda bahaya bagi kita semua,” pungkasnya.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tidak mudah percaya dengan isu hoax yang beredar dimasyarakat karena hal itu justru dapat membahayakan banyak orang.
(***/Jenly Wenur)