Jakarta, BeritaManado.com – Ucapan permintaan maaf Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi diharapkan Juru Bicara PDI Perjuangan, Aryo Seno Bagaskoro, tak sekadar lip service belaka alias basa-basi.
Ketulusan kata maaf yang disampaikan Jokowi itu pun masih diragukan oleh Aryo Seno Bagaskoro.
“Kami berusaha positive thinking bahwa ini bukan sekedar lips service. Tetapi rasanya akhir-akhir ini lagi tren hal-hal yang sifatnya fake,” kata Aryo kepada Suara.com jaringan BeritaMnado.com, Jumat (2/8/2024).
Sebuah permintaan maaf, kata dia, harus diikuti dengan perbuatan.
Hanya saja, Aryo mengingatkan bahwa Jokowi cenderung melakukan hal yang berkebalikan.
“Permintaan maaf yang tulus itu biasanya diikuti dengan perbuatan. Tetapi kalau mencermati, komentar netizen itu kan kalau persoalan Pak Jokowi, biasanya berlaku hukum kebalikan,” katanya.
“Apalagi sampai ada yang membuat pelesetan Nawacita menjadi Nawadosa. Itu artinya kan apa yang disampaikan banyak yang berbeda dengan yang dirasakan masyarakat,” sambungnya.
Permintaan yang disampaikan Jokowi tersebut, menurutnya bukan masalah waktu, namun yang harus diperhatikan adalah kesungguhannya.
“Masalah timing tidak lagi relevan karena yang penting adalah alasan dan kesungguhannya. Jika dua hal itu saja banyak yang ragu, bagaimana bisa menentukan tepat tidak waktunya,” ujarnya,
Presiden Jokowi Minta Maaf
Presiden Jokowi sebelumnya memohon maaf atas segala salah dan khilaf selama memimpin sebagai kepala negara.
Ia sekaligus mewakili Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyampaikan permohonan maaf serupa.
Permohonan maaf itu disampaikan Jokowi saat pidato membuka acara Zikir dan Doa Kebangsaan 79 Tahun Indonesia Merdeka di halaman Istana Merdeka Jakarta, Kamis (1/8/2024) malam.
“Bapak Wakil Presiden, Bapak-Ibu sekalian, Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, Dalam kesempatan yang baik ini, di hari pertama bulan kemerdekaan, bulan Agustus, dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor KH Ma’ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini,” kata Jokowi.
“Khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia,” imbuhnya.
Sebagai manusia, Jokowi menyampaikan ia bersama Wapres Ma’ruf Amin tidak mungkin dapat menyenangkan semua pihak.
“Kami juga tidak mungkin dapat memenuhi harapan semua pihak,” kata Jokowi.
Jokowi mengatakan kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Sebagai manusia biasa, diakui Jokowi, dirinya tidak sempurna.
(jenlywenur)