Manado – Pasangan Partai Golkar, Drs. Stefanus Vreeke Runtu dan Dra. Ny. Hj. Marlina Moha Siahaan (SVR-MMS) berpeluang besar menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) periode 2010-2015.
Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Sulut, Ir. Sherpa Manembu mengatakan, kesimpulan hasil survey harus dikaitkan dulu dari survey sebelumnya. Hal itu untuk melihat tren survey seseorang, apakah mengalami kenaikan atau mengalami penurunan.
“Harus dilihat dulu trennya seperti apa, tidak bisa langsung disimpulkan bahwa calon yang sudah tinggi elektabilitasnya pasti akan unggul. Kalau melihat tren SVR-MMS, mengalami kenaikan dari 20 persen menjadi 26.5 persen,”kata Serpa.
Sherpa melihat, hasil survey dirilis Lingkaran Survey Indonesia (LSI) menunjukkan ada perbedaan tren yang jelas antara pasangan SVR-MMS dan SHS-DK. Pasalnya, SVR-MMS mengalami kenaikan, sementara SHS-DK mengalami penurunan.
Dari informasi yang beredar, menurut Sherpa, pada 21 Juni di media terpublikasi SHS-DK mencapai elektabilitas hamper 50 persen. Sementara survey LSI pada 23-27 Juni, elektabilitas SHS-DK mengalami penurunan menjadi 35.2 persen.
“Tren survey ini harus menjadi acuan, karena nanti akan ada slow down dan angka trennya akan bertemu antara SHS-DK dengan SVR-MMS. Kita lihat nanti crossingnya dimana, pasti nanti akan menurun angka pasangan yang sudah di posisi teratas” tambah Sherpa, yang juga Ketua Komisi I DPRD Provinsi Sulut.
Hal ini bisa dilihat dari pengalaman Pemilukada beberapa daerah, di Jawa Barat misalnya, pasangan Ahmad Heryawan-Dede Yusuf (Hade) dari angka 9 persen berhasil mencapai 40 persen. Sementara pasangan Agum Gumelar-Nu’man Abdul Hakim (Aman) dari angkat 51 persen menjadi 35 persen.
Karena itu, ada beberapa tanda bahwa SVR-MMS berpeluang besar menjadi pemenang di Pemilukada nanti. Tanda itu diantaranya, tren meningkat pasangan SVR-MMS, tingginya angka popularitas MMS.
Kemudian banyaknya warga yang tidak menginginkan kembali SHS sebagai gubernur menurut survey LSI, yaitu pada Maret 2010 sebanyak 26.1 persen, dan meningkat pada Juni 2010 menjadi 30.6 persen.
“Saya menghitung angka rata-rata saja, sehingga nanti akan terjadi penurunan elektabilitas SHS-DK yang cukup tajam. Sementara SVR-MMS akan meningkat. Kita tidak bicara siapa yang akan menang dari survey yang beredar saat ini, tapi peluang besar SVR-MMS sangat terbuka lebar,” pungkas Sherpa.