Amurang, BeritaManado – Pengelolaan peralatan berupa Traktor di Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), hasil usaha Bupati Christiany Eugenia Paruntu SE dikelola oleh Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) di setiap Kecamatan.
Hal tersebut diutarakan Kepala Dinas Pertanian Minsel Ir Frans Tilaar kepada BeritaManado.com pada Rabu (27/9/2017) diruang kerjanya.
“Seluruh masyarakat Minsel dapat memanfaatkan Traktor ini. Namun tentu saja ada biaya dari para petani yang harus dikeluarkan yang dihitung per jam. Untuk 1 (satu) jam pekerjaan bajak dikenakan biaya 135 ribu/jam dan pekerjaan rotari 150 ribu/jam karena penggunaan bahan bakarnya lebih banyak,” kata Frans Tilaar.
Dirinya menambahkan, pengolahan lahan pertanian dari perhitungan biasanya untuk 1 (satu) hektarnya dapat diolah selama 4 (empat) jam saja. Ini tentu saja akan menghemat biaya para petani bila dibandingkan jika dikelola secara manual dengan menggunakan bajak sapi.
“Pengolahan lahan dengan menggunakan Traktor dapat menghemat dana sebesar setengah biaya jika menggunakan bajak dengan sapi. Bahkan dapat pula menghemat waktu, dan keunggulan lainnya pekerjaan akan semakin rapih,” tambah Frans Tilaar.(TamuraWatung)
Amurang, BeritaManado – Pengelolaan peralatan berupa Traktor di Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), hasil usaha Bupati Christiany Eugenia Paruntu SE dikelola oleh Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) di setiap Kecamatan.
Hal tersebut diutarakan Kepala Dinas Pertanian Minsel Ir Frans Tilaar kepada BeritaManado.com pada Rabu (27/9/2017) diruang kerjanya.
“Seluruh masyarakat Minsel dapat memanfaatkan Traktor ini. Namun tentu saja ada biaya dari para petani yang harus dikeluarkan yang dihitung per jam. Untuk 1 (satu) jam pekerjaan bajak dikenakan biaya 135 ribu/jam dan pekerjaan rotari 150 ribu/jam karena penggunaan bahan bakarnya lebih banyak,” kata Frans Tilaar.
Dirinya menambahkan, pengolahan lahan pertanian dari perhitungan biasanya untuk 1 (satu) hektarnya dapat diolah selama 4 (empat) jam saja. Ini tentu saja akan menghemat biaya para petani bila dibandingkan jika dikelola secara manual dengan menggunakan bajak sapi.
“Pengolahan lahan dengan menggunakan Traktor dapat menghemat dana sebesar setengah biaya jika menggunakan bajak dengan sapi. Bahkan dapat pula menghemat waktu, dan keunggulan lainnya pekerjaan akan semakin rapih,” tambah Frans Tilaar.(TamuraWatung)