New York – Bupati Minahasa Jantje Wowiling Sajow menegaskan bahwa ‘Torang Deng Dorang Basudara’. Pernyataan tersebut terkait konfil yang terjadi di Tataaran Dua yang melibatkan masyarakat setempat dan mahasiswa yang menurut informasi berasal dari Papua. Yang dimaksudkannya, antara orang Tataaran dan Mereka yang berasal dari Bumi Cenderawasih punya hubungan persaudaraan yang sudah terjalin lama sebelumnya.
“Saya yakin bahwa yang dilakukan oknum mahasiswa asal Papua tidak mengatasnamakan masyarakat Papua yang tidak pernah menduga implikasi yang akan terjadi atas sikap dan perilaku tidak baik yang ditunjukkan akan mengganggu ketenteraman masyarakat Tondano. Saya minta mahasiswa Papua agar dapat menjaga hubungan baik yang sudah terbina selama ini. Belajarlah dengan serius dan hindari sikap-sikap yang kurang baik yang hanya akan menimbulkan masalah,” ungkapnya.
Bupati menyerukan apa yang sudah terjadi hendaklah dijadikan pelajaran berharga dan jangan sampai terulang lagi. Persahabatan dan kebersamaan orang Minahasa dan Papua secara umum sangat bagus dan sangat mahal harganya. Kepada masyarakat Tataaran juga hendaknya tetap waspada dan saling memberikan himbauan untuk tidak terpancing dengan informasi yang menyesatkan termasuk dari media sosial facebook dan sebagainya.
Jika memang antara kedua belah pihak mencium adanya indikasi hal-hal mecurigakan yang dapat mengancam suasana silahkan langsung disampaikan ke pihak kepolisian atau pemerintah setempat Kepala Lingkungan dan Lurah. Disamping itu, dua etnis beda pulau itu punya kesamaan dari sisi keyakinan yang mayoritas. Gunakanlan kesamaan yang diliki untuk mempererat persaudaraan. (frangkiwullur)
New York – Bupati Minahasa Jantje Wowiling Sajow menegaskan bahwa ‘Torang Deng Dorang Basudara’. Pernyataan tersebut terkait konfil yang terjadi di Tataaran Dua yang melibatkan masyarakat setempat dan mahasiswa yang menurut informasi berasal dari Papua. Yang dimaksudkannya, antara orang Tataaran dan Mereka yang berasal dari Bumi Cenderawasih punya hubungan persaudaraan yang sudah terjalin lama sebelumnya.
“Saya yakin bahwa yang dilakukan oknum mahasiswa asal Papua tidak mengatasnamakan masyarakat Papua yang tidak pernah menduga implikasi yang akan terjadi atas sikap dan perilaku tidak baik yang ditunjukkan akan mengganggu ketenteraman masyarakat Tondano. Saya minta mahasiswa Papua agar dapat menjaga hubungan baik yang sudah terbina selama ini. Belajarlah dengan serius dan hindari sikap-sikap yang kurang baik yang hanya akan menimbulkan masalah,” ungkapnya.
Bupati menyerukan apa yang sudah terjadi hendaklah dijadikan pelajaran berharga dan jangan sampai terulang lagi. Persahabatan dan kebersamaan orang Minahasa dan Papua secara umum sangat bagus dan sangat mahal harganya. Kepada masyarakat Tataaran juga hendaknya tetap waspada dan saling memberikan himbauan untuk tidak terpancing dengan informasi yang menyesatkan termasuk dari media sosial facebook dan sebagainya.
Jika memang antara kedua belah pihak mencium adanya indikasi hal-hal mecurigakan yang dapat mengancam suasana silahkan langsung disampaikan ke pihak kepolisian atau pemerintah setempat Kepala Lingkungan dan Lurah. Disamping itu, dua etnis beda pulau itu punya kesamaan dari sisi keyakinan yang mayoritas. Gunakanlan kesamaan yang diliki untuk mempererat persaudaraan. (frangkiwullur)