Manado — Perayaan Idul Fitri 1440 H yang telah lewat menjadi bukti bahwa hidup dalam toleransi adalah ciri khas orang Manado.
Dibuktikan dengan antusiasnya orang Manado non muslim untuk turut serta menjaga umat muslim yang sedang sholat Idul Fitri.
“Itu buktinya betapa toleransi di Manado terbaik dan adalah bagian hidup yang tentunya harus dijaga dan diteruskan kepada generasi selanjutnya, persatuan ini yang menjadikan kita kuat,” ujar Djafar Alkatiri, anggota DPD RI terpilih kepada BeritaManado.com di rumah pribadinya.
Selain itu, antusias terlihat tak hanya saat menjaga jalannya ibadah, tapi semangat toleransi tersebut juga terlihat saat silaturahmi yang tidak mengenal suku, ras dan agama tetapi melihat sesama sebagai keluarga dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Djafar Alkatiri yang setiap tahunnya selalu merayakan Idul Fitri di rumahnya di Maasing pun turut merasakan hal tersebut.
Djafar yang asli Sindulang, kemudian menetap di Maasing ini, selalu kedatangan ratusan tamu untuk bersilaturahmi saat Idul Fitri, meski tidak dalam kemewahan, tapi kebersamaan dalam menjalin silaturahmi adalah hal indah untuk dikenang saat momen hari kemenangan.
“Tiap tahun pasti ramai sekali, darimana-mana semua datang disini. Mau orang dewasa, anak-anak pasti ada. Hari pertama Idul Fitri bahkan sampai setengah dua subuh. Tapi bukannya lelah, kami justru bahagia. Bahagianya itu saat berjumpa dan saling mendoakan,” kata Djafar.
(srisurya)