BITUNG — Harapan Pemkot Bitung untuk mempertahankan predikat kota sehat benar-benar ditunjukkan. Buktinya, dalam acara penyambutan tim penilai kota sehat, Kamis (14/7) pagi, Pemkot Bitung melakukan penyambutan dengan tari cakalang dan tari kebesaran.
Bahkan tim penilai kota sehat yang dimpimpin Kasubdin Observasi dan Rehabilitasi Ditjen Bina Bangsa Kementerian Dalam Negeri RI, Dian Indrajati diiringi dengan tarian cakalang ketika menuju ruangan BPU kantor walikota. Kedatangan Indrajati dan beberapa rekannya ini disambut wakil walikota Bitung, Max Lomban didampingi Kepala Bapedda James Rompas, Kadis Kesehatan dr Vonny Dumingan dan ketua Forum Kota Sehat kota Bitung, Maurits Mantiri.
Kedatangan tim penilai kota sehat ini merupakan penilaian awal tentang gambaran umum kota Bitung sebelum tim menuju ke lapangan untuk melakukan peninjauan lapangan sekaligus penilaian. Dalam gambaran umum tersebut, Lomban menyampaikan secara umum potensi yang dimiliki kota Bitung. Baik potensi ekonomi, sosial, pariwisata, maupun letak geografis serta berbagai strategi yang dilakukan pemerintah kota terkait membangun Bitung sebagai kawasan kota sehat.
“Yang paling utama dilakukan adalah bagaimana menciptakan masyarakat yang sehat dan lingkungan sehat dan tentunya untuk mencapai target tersebut perlu dilakukan berbagai strategi yang berkesinambungan dan terarah termasuk bagaimana menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang hidup sehat. Jika kesadaran masyarakat tumbuh berarti apa yang kami lakukan berhasil,” jelas Lomban.
Sementara itu, Indrajati dalam sambutannya merasa yakin bahwa dengan persiapan kota Bitung saat ini akan membuahkan hasil. Malah ia yakin hasil yang maksimal dapat diraih apalagi Bitung pernah meraih penghargaan sebelumnya diantaranya swastisaba padapa tahun 2007 dan swastisaba wistara tahun 2009.
“Penghargaan ini akan menjadi modal dalam mempersiapkan Bitung mendapatkan hasil yang baik dari 72 kabupaten kota di 18 provinsi yang mengikuti ajang ini,” ujar Indrajati. (en)