Manado, BeritaManado.com – Tiga kader Pemuda Katolik di Sulawesi Utara, masing-masing Agustinus Kalengkongan, Moureen Pongantung dan Natalia Wongkar, kompak menyerukan semboyan 100% Katolik 100% Indonesia.
Hal itu diserukan bagi seluruh kader dan simpatisan Pemuda Katolik yang ada di Sulawesi Utara terkait dengan dua momentum yang akan terjadi dalam satu hari.
Sebagaimana diketahui, Rabu (14/2/2024) nanti umat Katolik akan memasuki masa Pra Paskah yang ditandai dengan tanda salib dari abu di dahi dalam Misa Rabu Abu.
Namun di hari yang sama, sebagai warga negara, elemen Pemuda Katolik juga wajib menunaikan kewajiban untuk menyalurkan hak pilih untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, Anggtoa DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi serta DPRD Kabupaten/Kota.
Ketua Pemuda Katolik Komisariat Daerah Sulawesi Utara Agustinus Kalengkongan kepada BeritaManado.com, Senin (12/2/2024) mengatakan bahwa pihaknya mengajak seluruh kader, pengurus maupun simpatisan Pemuda Katolik di Sulawesi Utara untuk tidak mengabaikan salah satu agenda yang harus dilalui pada 14 Februari 2024.
“Kita harus memilih pemimpin dan wakil rakyat yang kita kehendaki, namun jangan lupa juga di hari yang sama, kita akan memasuki masa Pra Paskah. Kita akan menerima dua tanda. Sebagai orang Katolik di dahi kita akan ada tanda salib dari abu dan sebagai warga negara Indonesia, salah satu jari tangan kita akan diberi tanda tinta sebagai tanda bahwa kita sudah emnggunakan hak pilih,” ungkap Kalengkongan.
Pada bagian lain, Ketua Pemuda Katolik Komisariat Cabang Kabupaten Minahasa Moureen Pongantung mengatakan seluruh kader, pengurus maupaun simpatisan Pemuda Katolik di Minahasa harus menunjukkan sikap peduli terhadap masa depan bangsa Indonesia.
“Ayo gunakan hak pilih di TPS dalam kurun waktu yang ditentukan. Namun jangan lupa juga hadir dan ikut Misa Rabu Abu dengan hikmat di Gereja. Tanda salib di dahi dari abu dan tintan di salah satu jari tangan adalah bukti bahwa kita 100% Katolik dan 100% Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Bendahara Pemuda Katolik Komcab Minahasa Natalia Wongkar meminta kepada kader, pengurus dan simpatisan Pemuda Katolik yang telah memiliki hak pilih untuk mawas diri.
“Mari kita tingkatkan kewaspadaan dalam hal apapun. Perhatikan kondisi cuaca jika beraktivitas di luar rumah. Jangan lupa juga memperhatikan rambu lalu lintas jika akan berkendara. Intinya mari kita bijaksana menyikapi situasi yang ada. Jangan sampai kita terkena musibah yang sebenarnya bisa dihindari,” ucapnya.
Agustinus, Moureen dan Natalia pun kompak untuk mengajak seluruh komponen Pemuda Katolik Sulut untuk tidak golpun.
“Kita sudah punya semboyan 100% Katolik dan 100% Indonesia, maka kita jangan setengah-setengah mengambil sikap, apakah itu dalam kepentingan gereja maupun bangsa. Tidak boleh ada salah satu diabaikan. Keduanya haru 100 persen dilakukan,” harapnya.
(Frangki Wullur)