Amurang – Indonesia Climbing Expedition (ICE) Bandung, Tedi Ixdiana membawa misi pembuatan 1000 jalur panjat tebing (Rock Climbing) berhasil memecahkan rekor. Yang menarik, diantara 1000 jalur pemanjatan, Tedi menjadikan tebing Batu Dinding Kilo 3, Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) Sulawesi Utara masuk dalam jalur yang dirintis.
Tim yang beranggotakan empat orang ini mulai melakukan misi sejak 16-22 Mei 2012. Dan khusus di tebing Kilo 3 Amurang, Tedi bersama tim merintis 17 jalur pemanjatan dan akan terus bertambah hinggi 5 jalur lagi.
Menurut Tedi, hingga bulan Mei 2012 sudah sekitar 800 jalur panjat tebing se-Indonesia yang sudah berhasil dirintis. Kini Tedi cs yang berasal dari sekolah panjat tebing Skygers Bandung yang membidangi Vertical Rescue Skygers Bandung ini, mengadakan pembuatan 1000 jalur panjat tebing di seluruh Indonesia, termasuk tebing Batu Dinding yang merupakan objek wisata alam di Kabupaten Minsel, Sulawesi Utara dengan maksud mempopolerkan panjat tebing sekaligus prosedur keselamatan pemanjatan tebing dan dasar vertical rescue.
“Saya bersama tim, umumnya membuat jalur dengan tingkat kesulitan menengah dan mudah. Maksudnya agar pemanjat pemula bisa menggapainya, dengan begitu mereka akan termotivasi lagi. Meski ada jalur dengan kesulitan tinggi,” ujar Tedi.
Ia menambahkan, tebing Batu Dinding Kilo 3 sangat potensial, karena selain olahraga minat khusus panjat tebing, juga dari segi wisata alam-nya dan petualangan yang menjadikan keunikan tersendiri. Jadi menurutnya sinergritas antara olahraga, petualangan dan wisata dapat membuat tebing ini akan banyak dikenal.
“Saya sangat yakin, dalam waktu dua tahun akan banyak orang yang berkunjung disini, asalkan pemerintah daerah mampu menangkap peluang ini. Dimana bukan saja dari wisatawan domestik bahkan mancanegara akan melirik Batu Dinding. Jadi tidak bisa tidak, pemerintah maupun masyarakat harus siap,” ucapnya.
Ia juga menyarankan, potensi batu dinding jangan disia-siakan oleh masyarakat Kilo Tiga terlebih oleh pemerintah daerah. “Sebab jika dikelola dengan baik maka akan mendatangkan pendapatan bagi daerah dan perekonomian masyarakat akan meningkat,” imbuh Tedi.
Indonesia Climbing Expedition tahun 2012 untuk menciptakan 1000 jalur panjat tebing, termasuk dalam kegiatan “Kilo 3 Amurang Climbing Course” yang diprakarsai MPA Equi Unsrat Manado, sejak 16-20 Mei 2012. Dimana menurut Denny Engka, pencetus pencetus kegiatan Kilo 3 Amurang Climbing Course, kegiatan ini bekerjasama dengan Forum Komunikasi Pecinta Alam (FKPA) Sulut dan FPTI.
Peserta dari Mahasiswa Pecinta Alam (MPA), Kelompok Pecinta Alam (KPA) se Sulut, Brimob dan Sabhara Polda Sulut dan organisasi penggiat alam lainya. “Usai dibekali dengan berbagai materi pengenalan pemanjatan tebing dan vertical rescue, peserta mendapatkan sertifikat pelatihan serta lisensi dari Southeast Climbing Foundation (SEA CF),” pungkas Engka yang juga merupakan dedengkot MPA Equil ini.(and)
Amurang – Indonesia Climbing Expedition (ICE) Bandung, Tedi Ixdiana membawa misi pembuatan 1000 jalur panjat tebing (Rock Climbing) berhasil memecahkan rekor. Yang menarik, diantara 1000 jalur pemanjatan, Tedi menjadikan tebing Batu Dinding Kilo 3, Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) Sulawesi Utara masuk dalam jalur yang dirintis.
Tim yang beranggotakan empat orang ini mulai melakukan misi sejak 16-22 Mei 2012. Dan khusus di tebing Kilo 3 Amurang, Tedi bersama tim merintis 17 jalur pemanjatan dan akan terus bertambah hinggi 5 jalur lagi.
Menurut Tedi, hingga bulan Mei 2012 sudah sekitar 800 jalur panjat tebing se-Indonesia yang sudah berhasil dirintis. Kini Tedi cs yang berasal dari sekolah panjat tebing Skygers Bandung yang membidangi Vertical Rescue Skygers Bandung ini, mengadakan pembuatan 1000 jalur panjat tebing di seluruh Indonesia, termasuk tebing Batu Dinding yang merupakan objek wisata alam di Kabupaten Minsel, Sulawesi Utara dengan maksud mempopolerkan panjat tebing sekaligus prosedur keselamatan pemanjatan tebing dan dasar vertical rescue.
“Saya bersama tim, umumnya membuat jalur dengan tingkat kesulitan menengah dan mudah. Maksudnya agar pemanjat pemula bisa menggapainya, dengan begitu mereka akan termotivasi lagi. Meski ada jalur dengan kesulitan tinggi,” ujar Tedi.
Ia menambahkan, tebing Batu Dinding Kilo 3 sangat potensial, karena selain olahraga minat khusus panjat tebing, juga dari segi wisata alam-nya dan petualangan yang menjadikan keunikan tersendiri. Jadi menurutnya sinergritas antara olahraga, petualangan dan wisata dapat membuat tebing ini akan banyak dikenal.
“Saya sangat yakin, dalam waktu dua tahun akan banyak orang yang berkunjung disini, asalkan pemerintah daerah mampu menangkap peluang ini. Dimana bukan saja dari wisatawan domestik bahkan mancanegara akan melirik Batu Dinding. Jadi tidak bisa tidak, pemerintah maupun masyarakat harus siap,” ucapnya.
Ia juga menyarankan, potensi batu dinding jangan disia-siakan oleh masyarakat Kilo Tiga terlebih oleh pemerintah daerah. “Sebab jika dikelola dengan baik maka akan mendatangkan pendapatan bagi daerah dan perekonomian masyarakat akan meningkat,” imbuh Tedi.
Indonesia Climbing Expedition tahun 2012 untuk menciptakan 1000 jalur panjat tebing, termasuk dalam kegiatan “Kilo 3 Amurang Climbing Course” yang diprakarsai MPA Equi Unsrat Manado, sejak 16-20 Mei 2012. Dimana menurut Denny Engka, pencetus pencetus kegiatan Kilo 3 Amurang Climbing Course, kegiatan ini bekerjasama dengan Forum Komunikasi Pecinta Alam (FKPA) Sulut dan FPTI.
Peserta dari Mahasiswa Pecinta Alam (MPA), Kelompok Pecinta Alam (KPA) se Sulut, Brimob dan Sabhara Polda Sulut dan organisasi penggiat alam lainya. “Usai dibekali dengan berbagai materi pengenalan pemanjatan tebing dan vertical rescue, peserta mendapatkan sertifikat pelatihan serta lisensi dari Southeast Climbing Foundation (SEA CF),” pungkas Engka yang juga merupakan dedengkot MPA Equil ini.(and)