Bitung – Aksi melepar gelas di ruangan Paripurna, Jumat (25/7) lalu yang dilakukan Ketua Komisi A, Victor Tatanude dinilai hanya mencari sensasi belaka. Buktinya, informasi yang disampaikan Tatanude dan membuat dirinya melempar gelas setelah diklarifikasi hanya gurauan dari rekannya sesama anggota DPRD, Suparman Boy Gumolung dan Ronny Boham.
“Jadi kami menilai aksi Tatanude di ruangan sidang Paripurna hanya mencari sensasi belaka, karena apa yang ia katakan hingga melempar gelas tak dapat dibuktikan alias tak ada faktanya,” kata Ketua GMNI Kota Bitung, Edwin Tumurang, Minggu (27/7).
Tumurang menyangkan sikap Tatanude tersebut yang terlalu arogan dan seakan ingin menunjukkan kepada pejabat Pemkot bahwa dirinya memiliki power. Namun sayangnya, alasan melakukan tindakan melempar gelas tak jelas.
“Sikap Tatanude tersebut juga mencoreng PDIP karena selama ini kader PDIP selalu mengedepankan sopan santun dan berika dalam menyampaikan pendapat. Bukan dengan cara emosi apalagi sampai melempar gelas,” katanya.
Tak hanya itu, Tumurang juga menilai aksi tersebut telah melecehkan Pers Kota Bitung yang disebut-sebut sebagai penyebar informasi jika dirinya sering meminta-minta uang ke kepala SKPD. “Tatanude harusnya sadar, selama ini ia selalu didukung Pers. Tapi sangat disayangkan bliau secara tak sadar telah melecehkan Pers,” katanya.
Sementara itu, permintaan klarifikasi oleh sejumlah Pers Kota Bitung di ruangan Paripura tak diindahkan Tatanude. Mengingat sebelum ia melempar gelas, Tatanude beberapa kali mengatakan jika informasi dirinya sering meminta uang dari salah satu wartawan.
“Sayang hingga acara Paripurna selesai hari Jumat lalu, Tatanude tak kunjung melakukan klarifikasi di ruangan tersebut,” kata Sekretaris Juri, Ferdy “Epang” Pangalila.
Padahal Pangalila hanya berharap, Tatanude memberikan penjelasan soal informasi dirinya sering meminta uang kepada mitra kerja Komis A hanya gurauan semata sesama anggota DPRD.
“Jadi kesannya saat ini Pers Kota Bitung di mata pejabat Pemkot dan anggota DPRD lainnya hanya penyebar informasi sesat alias provokator karena tudingan Tatanude dalam ruangan Paripurna tak diklarifikasi kembali,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi melempar gelas ini dilakukan Tatanude di hadapan Ketua DPRD, Santy Gerald Luntungan dan Walikota, Hanny Sondakh hanya karena salah paham (http://beritamanado.com/bitung/tatanude-sering-minta-uang-hanya-gurauan/197235/). (enk)
Bitung – Aksi melepar gelas di ruangan Paripurna, Jumat (25/7) lalu yang dilakukan Ketua Komisi A, Victor Tatanude dinilai hanya mencari sensasi belaka. Buktinya, informasi yang disampaikan Tatanude dan membuat dirinya melempar gelas setelah diklarifikasi hanya gurauan dari rekannya sesama anggota DPRD, Suparman Boy Gumolung dan Ronny Boham.
“Jadi kami menilai aksi Tatanude di ruangan sidang Paripurna hanya mencari sensasi belaka, karena apa yang ia katakan hingga melempar gelas tak dapat dibuktikan alias tak ada faktanya,” kata Ketua GMNI Kota Bitung, Edwin Tumurang, Minggu (27/7).
Tumurang menyangkan sikap Tatanude tersebut yang terlalu arogan dan seakan ingin menunjukkan kepada pejabat Pemkot bahwa dirinya memiliki power. Namun sayangnya, alasan melakukan tindakan melempar gelas tak jelas.
“Sikap Tatanude tersebut juga mencoreng PDIP karena selama ini kader PDIP selalu mengedepankan sopan santun dan berika dalam menyampaikan pendapat. Bukan dengan cara emosi apalagi sampai melempar gelas,” katanya.
Tak hanya itu, Tumurang juga menilai aksi tersebut telah melecehkan Pers Kota Bitung yang disebut-sebut sebagai penyebar informasi jika dirinya sering meminta-minta uang ke kepala SKPD. “Tatanude harusnya sadar, selama ini ia selalu didukung Pers. Tapi sangat disayangkan bliau secara tak sadar telah melecehkan Pers,” katanya.
Sementara itu, permintaan klarifikasi oleh sejumlah Pers Kota Bitung di ruangan Paripura tak diindahkan Tatanude. Mengingat sebelum ia melempar gelas, Tatanude beberapa kali mengatakan jika informasi dirinya sering meminta uang dari salah satu wartawan.
“Sayang hingga acara Paripurna selesai hari Jumat lalu, Tatanude tak kunjung melakukan klarifikasi di ruangan tersebut,” kata Sekretaris Juri, Ferdy “Epang” Pangalila.
Padahal Pangalila hanya berharap, Tatanude memberikan penjelasan soal informasi dirinya sering meminta uang kepada mitra kerja Komis A hanya gurauan semata sesama anggota DPRD.
“Jadi kesannya saat ini Pers Kota Bitung di mata pejabat Pemkot dan anggota DPRD lainnya hanya penyebar informasi sesat alias provokator karena tudingan Tatanude dalam ruangan Paripurna tak diklarifikasi kembali,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi melempar gelas ini dilakukan Tatanude di hadapan Ketua DPRD, Santy Gerald Luntungan dan Walikota, Hanny Sondakh hanya karena salah paham (http://beritamanado.com/bitung/tatanude-sering-minta-uang-hanya-gurauan/197235/). (enk)