Ratahan, BeritaManado.com – Hingga pelaksanaan reses 1 Tahun 2019 dimulai, pengadaan PIN Emas Anggota DPRD Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) tak kunjung terealisasi.
Salah satu Anggota DPRD Mitra Artly Kountur, disela-sela reses 1 Tahun 2019 di Desa Buku Kecamatan Belang, Selasa (10/12/2019), mempertanyakan komitmen Sekretariat DPRD Mitra terkait pengadaan PIN Emas ini.
Bahkan dalam reses tersebut dirinya tampil tanpa menggunakan PIN atribut kelengkapan anggota DPRD tersebut yang merupakan tanda kehormatan sebagai seorang anggota dewan.
“Saya sependapat dengan teman-teman legislator lain, dimana tanggal 10 Desember hari ini dijanjikan oleh sekretariat DPRD, PIN Emas yang merupakan hak kami sudah harus diberikan. Namun hingga detik ini belum saya terima. Jadi saya tak gunakan PIN DPRD karena malu gunakan PIN imitasi, jangan nanti dibilang anggota DPRD imitasi,” ungkap Ketua Komisi 1 DPRD Mitra Artly Kountur.
Atas dasar itu dirinya merasa tidak perlu menggunakan PIN yang merupakan kebanggaan seorang anggota DPRD.
“Kebanggaan seorang anggota DPRD sebenarnya ada di PIN tersebut, bukan nama besar kami karena itu hak kami yang menunjukan identitas kami sebagai wakil rakyat,” tandas Artly Kountur.
Demikian halnya dengan Ketua DPRD Mitra Marty Ole yang juga terpantau melakukan reses tanpa menggunakan PIN Emas.
“Informasinya terakhir sudah ada. Namun lebih jelas ke pihak Sekretariat DPRD saja,” singkat Marty Ole.
Terpisah, Sekretaris DPRD Mitra Phieter Owu membenarkan jika PIN yang menjadi salah satu atribut memang belum direalisasikan.
Dia mengatakan, proses penyaluran akan melalui mekanisme dengan memenuhi sejumlah administrasi.
“Barangnya (PIN, red) sudah ada. Tinggal dibagikan saja. Namun untuk penyaluran harus ada berita acaranya. Saat ini sementara reses, jadi mungkin usai reses sudah disalurkan menyangkut pengelolaan barang jadi harus ada berita acara penyerahan dan penerimaan serta dokumen pendukung lainnya,” ungkap Phieter Owu.
(Jenly Wenur)