Tomohon — Kisruh di RSU GMIM Bethesda antara karyawan pendukung Plt Direktur Utama yang lama, dr. Ramon Amiman dengan pihak Yayasan Medika GMIM dan BPMS GMIM berbuntut panjang.
Di mana setelah Ketua Yayasan Medika GMIM, Windy Lukas, mengatakan pihaknya tidak akan menanggapi perihal tersebut.
Baca: Terkait Polemik di RSU Bethesda Tomohon, Ketua Yayasan Medika GMIM Katakan Ini
Kini, para pendukung tersebut mencari jalan lain dengan mengirimkan surat kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tomohon.
Menanggapi surat tersebut, pihak DPRD Tomohon kemudian melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan perwakilan karyawan tersebut, Kamis (3/2/2022), di ruang rapat DPRD Tomohon.
“Pertemuan tadi adalah menjawab surat yang disampaikan oleh karyawan RSU Bethesda,” ujar Ketua DPRD Tomohon, Djemmy Sundah, kepada BeritaManado.com.
Menurut Djemmy Sundah, inti pembicaraan tadi, para karyawan ingin menyampaikan klarifikasi atas penyampaian dari BPMS GMIM dan Yayasan Medika berkaitan dengan masalah pergantian secara mendadak para Direksi RSU GMIM Bethesda.
“Kami akan tindak lanjuti dengan mengundang pihak Yayasan Medika untuk mencari solusi akan masalah yang ada ini,” katanya.
Ia juga menmbahkan, pihaknya akan memperjuangkan hak dari karyawan yang saat ini belum diterima yakni gaji untuk bulan Januari 2022.
Karena lanjutnya, apabila gaji ini sendiri ada kendala dapat berakibat terhadap pemenuhan kebutuhan dari karyawan maupun anggota keluarganya.
“Ini dapat berakibat terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan bersama,” katanya.
Sundah mengatakan juga, pihaknya menekankan kepada perwakilan karyawan bahwa untuk pelayanan di RSU Bethesda agar tetap dilaksanakan dengan baik.
“Kami juga tekankan untuk pelayanan tetap dilaksanakan dengan baik. Agar pasien-pasien yang perlu penanganan medis tidak terlantarkan,” pungkasnya.
Diketahui, saat ini Direksi RSU Bethesda dipimpin Plt. Dirut, Dr dr Yuanita Asri Langi SpPD-KEMD.
(Dedy Dagomes)