Bitung – Antrian penjang kendaraan bermotor di empat Stasiun Pengisian Bahan Umum (SPBU) di Kota Bitung dalam sepekan ini tidak pernah sepi. Bahkan antrian kendaraan ini menjadi salah satu pemicu kemacetan meningat antrian menggunakan bahu jalan.
Antrian kendaraan bermotor di empat SPBU ini menurut para sopir rupanya bukan dikarenakan terbatasnya atau adanya terlambatan pasokan dari Pertamina. Tapi antrian terjadi karena petugas SPBU lebih memprioritaskan aparat penegak hokum untuk mendapatkan BBM.
“Kami harus mengantri berjam-jam tapi begitu ada kendaraan aparat, para petugas SPBU lebih mendahulukan untuk melakukan pengisian BBM,” kata salah satu sopir yang namanya dirahasiakan, Selasa (3/12/13).
Tak hanya itu, malah menurut salah satu sopir container, tiap SPBU di Kota Bitung telah menjatah BMM khusus untuk aparat penegak hukum. Dan jatah itu sudah menjadi rahasia umum dikalangan sopir.
“Biasanya menjelang pukul 22.00 Wita tiap SPBU sudah menyatakan BBM habis dan tutup. Tapi kenyataannya dijam tersebut ada sejumlah kendaraan milik aparat penegak hukum yang datang melakukan pengisian kendati SPBU sudah tutup,” jelasnya.
Para aparat penegak hukum yang melakukan pengisian tersebut kata dia, kebanyakan menggunakan kendaraan pribadi. Dan petugas SPBU sudah mengenali betul siapa-siapa yang tiap hari ditugaskan untuk datang mengambil jatah BBM.
“Kadangkala mereka menggunakan kendaraan dinas tapi kebanyakan menggunakan kendaraan pribadi dan itu sudah berlangsung lama,” tukasnya.
Sopir sendiri berharap, jatah-jatahan yang diberikan tiap SPBU terhadap aparat penegak hukum bisa dihentikan. Karena kerap kali sudah mengantri berjam-jam tapi tidak mendapatkan BBM hanya karena sudah ada penjatahan.(abinenobm)
Bitung – Antrian penjang kendaraan bermotor di empat Stasiun Pengisian Bahan Umum (SPBU) di Kota Bitung dalam sepekan ini tidak pernah sepi. Bahkan antrian kendaraan ini menjadi salah satu pemicu kemacetan meningat antrian menggunakan bahu jalan.
Antrian kendaraan bermotor di empat SPBU ini menurut para sopir rupanya bukan dikarenakan terbatasnya atau adanya terlambatan pasokan dari Pertamina. Tapi antrian terjadi karena petugas SPBU lebih memprioritaskan aparat penegak hokum untuk mendapatkan BBM.
“Kami harus mengantri berjam-jam tapi begitu ada kendaraan aparat, para petugas SPBU lebih mendahulukan untuk melakukan pengisian BBM,” kata salah satu sopir yang namanya dirahasiakan, Selasa (3/12/13).
Tak hanya itu, malah menurut salah satu sopir container, tiap SPBU di Kota Bitung telah menjatah BMM khusus untuk aparat penegak hukum. Dan jatah itu sudah menjadi rahasia umum dikalangan sopir.
“Biasanya menjelang pukul 22.00 Wita tiap SPBU sudah menyatakan BBM habis dan tutup. Tapi kenyataannya dijam tersebut ada sejumlah kendaraan milik aparat penegak hukum yang datang melakukan pengisian kendati SPBU sudah tutup,” jelasnya.
Para aparat penegak hukum yang melakukan pengisian tersebut kata dia, kebanyakan menggunakan kendaraan pribadi. Dan petugas SPBU sudah mengenali betul siapa-siapa yang tiap hari ditugaskan untuk datang mengambil jatah BBM.
“Kadangkala mereka menggunakan kendaraan dinas tapi kebanyakan menggunakan kendaraan pribadi dan itu sudah berlangsung lama,” tukasnya.
Sopir sendiri berharap, jatah-jatahan yang diberikan tiap SPBU terhadap aparat penegak hukum bisa dihentikan. Karena kerap kali sudah mengantri berjam-jam tapi tidak mendapatkan BBM hanya karena sudah ada penjatahan.(abinenobm)