Manado – Masalah sampah yang saat ini menimpa Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) terlebih ibukota Manado, belum menemui jalan keluar.
Sejumlah upaya tengah dilakukan pihak eksekutif dan legislatif guna mencari jalan keluar.
Rencana pembangunan TPA sampah di Ilo-ilo tengah dibahas. Namun, salah satu anggota DPRD Sulut Meiva Lintang mendesak harus ada alternatif lain.
“Sulut harus berkaca dari Republik Ceko. Sampah jadi incaran salah satu perusahaan di sana. Karena sampah di sana, diolah sedemikian rupa bahkan dibeli. Di sana tidak ada TPA sampah. Yang ada hanya tempat pengolahan sampah. Jadi 5 ton sampah diolah dalam satu jam,” ucap Meiva Lintang pasca melakukan kunjungan luar negeri ke Republik Ceko bersama sejumlah anggota DPRD Sulut lainnya beberapa waktu lalu.
Di sana perusahaan pengolah sampah itu, dapat mengolahnya 1×24 jam dan bila mereka mengolah 50 ton dalam satu jam maka dalam 1 hari ada banyak tumpukan sampah yang bisa diselesaikan di negara itu.
“Sampah bagi mareka dapat menjadi sumber energi listrik. Dan itu sudah dipergunakan untuk usaha-usaha perhotelan, perusahaan industri serta sebagainya. Sampah di sana juga dijadikan oli untuk bahan bakar. Tapi juga diproduksi kembali untuk jadi banyak hal,” pungkasnya seraya menambahkan, kerusakan lingkungan dalam pengolahan sampah ini hampir tidak ada.
Jadi, dirinya berharap hal itu bisa menjadi bahan pertimbangan kemudian bisa diterapkan di Sulut.
(AnggawiryaZas)