Willem Hendrik Josephus, SPd
AMURANG—SMP Negeri I Amurang mengklaim bahwa 22 ruang belajar (kelas, red) yang ada masih belum cukup merata. Pasalnya, masih ada siswa digabung dalam satu kelas. Olehnya, pihaknya akan memperjuangkan kepada Pemkab Minsel, Pemprov Sulut serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI di Jakarta untuk menambah ruang kelas, kekurangan sekitar tiga ruang kelas, yang diharapkan ada perhatian.
Kepala SMPN I Amurang Willem Hendrik Josephus, SPd kepada media ini membenarkan hal tersebut. ‘’Sejak dilantik Bupati Tetty Paruntu sebagai Kepsek SMPN I Amurang, saya melihat kalau ruang kelas yang ada masih kurang tiga buah. Sebab, jumlah siswa yang ada pun belum memadai hanya 22 ruang. Olehnya, kami kini sedang membuat proposal. Proposal dimaksud akan diberikan kepada Pemkab Minsel, Pemprov Sulut dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI di Jakarta,’’ ujar Josephus.
Lanjut Josephus, ruang kelas saat ini berjumlah 22. Pun demikian, masih butuh ruang baru. Saat ini, pihaknya masih menggunakan ruang loby dilantai II, ketrampilan dan ruang matematika.
‘’Dan kami sedang membuat proposal Ruang Kelas Baru (RKB) dengan lokasi gedung tua yang dibangun sekitar tahun 1950-an. Sudah ada koordinasi dengan Komite Sekolah untuk hal diatas. Pengusulannya sedang diusahakan, harapannya ini akan membuahkan hasil. Ini juga dalam rangka meningkatkan status dari SSN Mandiri ke RSBI,’’ jelas Josephus. (and)
Willem Hendrik Josephus, SPd
AMURANG—SMP Negeri I Amurang mengklaim bahwa 22 ruang belajar (kelas, red) yang ada masih belum cukup merata. Pasalnya, masih ada siswa digabung dalam satu kelas. Olehnya, pihaknya akan memperjuangkan kepada Pemkab Minsel, Pemprov Sulut serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI di Jakarta untuk menambah ruang kelas, kekurangan sekitar tiga ruang kelas, yang diharapkan ada perhatian.
Kepala SMPN I Amurang Willem Hendrik Josephus, SPd kepada media ini membenarkan hal tersebut. ‘’Sejak dilantik Bupati Tetty Paruntu sebagai Kepsek SMPN I Amurang, saya melihat kalau ruang kelas yang ada masih kurang tiga buah. Sebab, jumlah siswa yang ada pun belum memadai hanya 22 ruang. Olehnya, kami kini sedang membuat proposal. Proposal dimaksud akan diberikan kepada Pemkab Minsel, Pemprov Sulut dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI di Jakarta,’’ ujar Josephus.
Lanjut Josephus, ruang kelas saat ini berjumlah 22. Pun demikian, masih butuh ruang baru. Saat ini, pihaknya masih menggunakan ruang loby dilantai II, ketrampilan dan ruang matematika.
‘’Dan kami sedang membuat proposal Ruang Kelas Baru (RKB) dengan lokasi gedung tua yang dibangun sekitar tahun 1950-an. Sudah ada koordinasi dengan Komite Sekolah untuk hal diatas. Pengusulannya sedang diusahakan, harapannya ini akan membuahkan hasil. Ini juga dalam rangka meningkatkan status dari SSN Mandiri ke RSBI,’’ jelas Josephus. (and)