Bulan ini, (Maret 2021) Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sudah hampir setahun melanda dunia.
Sejak saat dikeluarkannya status darurat pandemi setahun lalu oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, tentu saja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Sangihe segera merespon dengan menindak lanjuti perintah tersebut.
Berkat kesigapan dari Bupati Kepulauan Sangihe, Jabes Ezar Gaghana SE,ME dan Wakil Bupati (Wabup) Helmud Hontong SE, serta seluruh pejabat di lingkup Pemkab Sangihe, hingga ke tingkat desa dan tentu saja masyarakat Kepulauan Sangihe sendiri, hingga hari ini, daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe tidak sekalipun masuk “Zona Merah” paparan wabah COVID-19, ataupun dilaksanakan pembatasan-pembatasan aktifitas warga dan lebih parah lagi di “Lock Down”.
Dari awal penetapan darurat pandemi di Indonesia berdasarkan instruksi Presiden, Pemkab Sangihe langsung membentuk Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kepulauan Sangihe, dengan Bupati Jabes Gaghana sebagai Ketuanya, lalu diteruskan pembentukan Satgas COVID-19 tingkat kecamatan dengan Camat sebagai Ketua, dan di tingkat Desa, dengan Kapitalaung (Kepala Desa) sebagai ketua.
Kemudian, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Liung Kendage Tahuna dan Rumah Sakit Umum (RSU) Pratama Liung Paduli ditunjuk sebagai RS Rujukan untuk penanganan pasian COVID-19.
Pemkab Sangihe segera mengalokasikan sejumlah anggaran dan menjadi yang paling besar diantara Kabupaten/Kots se-Sulawesi Utara (Sulut) untuk prnanganan pandemi COVID-19.
Segera setelah Tim Satgas terbentuk dan anggaran penanganan COVID-19 teranggarkan, Pemkab Sangihe bergerak cepat memberikan bantuan sosial (bansos) berupa sambako dan bansos lainnya kepada warga masyarakat terdampak pandemi hingga ke pelosok-pelosok desa bahkan daerah kepulauan terluar Sangihe.
Namun, yang patut diapresiasi adalah kepiawaian Bupati Jabes Gaghana yang masih bisa melaksanakan pembangunan fisik Fasilitas Kesehatan (Faskes) diasaat kejadian genting yang mengharuskan sebagaian besar anggaran untuk fasilitas publik dikembalikan ke pemerintah pusat sebagai antisipasi untuk penanganan COVID-19 di seluruh Indonesia, daerah kepulauan Sangihe harus bersyukur karena bisa diperkenankan untuk membangun faskes di beberapa tempat sebagai wujud pelayanan masyarakat oleh Pemkab Sangihe yakni pembangunan gedung baru RSUD Liung Kendage Tahuna yang anggarannya berkisar 50 miliar rupiah lebih, serta pembangunan Laboratorium dan Poliklinik RSU Pratama Liung Paduli, di Desa Naha I, Kecamatan Tabukan Utara.
Awal pembangunan Laboratorium dan Poliklinik RSU Pratama Liung Paduli pada Agustus 2020 yang lalu, Bupati Jabes Gaghana mengatakan bahwa hal tersebut adalah sebagai wujud peningkatan pelayanan kesehatan di Kabupaten Kepulauan Sangihe, dan juga sebagai pembenahan dan terus berkomitmen dalam pembangunan fasilitas medis dalam rangka pelayanan penuh kepada masyarakat Sangihe.
Ditengah mewabahnya COVID-19 yang sudah mengglobal, dan khususya di Indonesia, Pemerintah Pusat hingga di daerah harus mengalokasikan sejumlah besar anggaran untuk penanganan COVID-19, tapi Pemkab Sangihe masih beruntung karena bisa melaksanakan pekerjaan fisik yakni pembangunan Poliklinik dan Laboratorium di RSU Pratama Liung Paduli.
Bupati Jabes Gaghana menyatakan syukurnya karna ditengah carut marut perekonomian hingga adanya pemotongan anggaran disemua Organisasi Perangkat Daerah (OPD), imbas COVID-19, namun masih ada ruang pembangunan dibidang kesehatan, lewat Dana Alokasi Khusus (DAK) – Reguler.
“Salah satunya yakni dimulainya pembangunan sarana – prasarana RSUD Liung Paduli, yaitu poliklinik dan laboratorium,” kata Gaghana saat meletakan batu dasar pembangunan Laboratorium dan Poliklinik tersebut.
Bupati Gaghana menaruh harapan besar, atas pembangunan poliklinik yang bernilai kontrak mencapai Rp. 3.230.200.000, lewat APDB Dinas Kesehatan Tahun Anggaran (TA) 2020 tersebut
“Tentu kita berharap, agar melalui pembangunan poliklinik ini, pelayanan kesehatan kepada masyarakat bisa dilakukan secara maksimal,” harap Bupati Gaghana.
Direktur Utama (Dirut) RSU Pratama Liung Paduli, dr Polideng Dalawir dalam laporan singkatnya menyampaikan jika dalam pekerjaan pembangunan poliklinik dan laboratorium tersebut, nantinya akan ada beberapa ruangan yang dikhususkan sesuai peruntukannya.
“Nantinya, ada 8 ruangan yang akan disiapkan untuk poliklinik ini. 4 untuk penyakit dasar, 1 untuk penyakit dalam, 1 untuk pasien anak, 1 untuk ruang kandungan dan 1 bedah,” ujar Dalawir
Tidak hanya itu, menurut dia bahkan nanti juga akan ada fasilitas tambahan lainnya seperti pemeriksaan Telinga Hidung Tenggorokakan (THT), Mata serta Gigi, yang teknisnya menyesuaikan dengan dokter spesialis yang sudah ada disini.
“Jadi tetap akan ada kerja sama dengan RSUD Liun Kendage, terutama persoalan tenaga dokter spesial yang ada dari dari pemerintah, serta untuk beberapa waktu kedepan akan segera menjajai kerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS),” katanya.
Pada Sabtu, (16/3/2021) yang lalu, akhirnya Laboratorium dan Poliklinik RSU Pratama Liung Paduli resmi beroperasi.
Bupati Jabes Gaghana berkesempatan hadir dan meresmikan bangunan tersebut.
Direktur RSU Liung Paduli, dr. Polideng Dalawir dalam laporannya menyebutkan jika dua bangunan yang sedianya mulai siap dibangun pasca peletakan batu dasar pada bulan agustus 2020 lalu, berpagu anggaran Rp. 3.240.335.134 untuk Poliklinik dan Rp. 269.123.436 untuk Laboratorium.
“Adapun hasil pembangunan gedung poliklinik yang diresmikan, terdiri atas 8 ruangan klinik yang akan ditempatkan dengan 3 ruangan kantor. Sedangkan untuk gedung laboratorium sendiri ada tiga ruangan ; yakni ruang pemeriksaan, pengambilan sampel dan ruang peralatan,” urai Dalawir.
Pada kesempatan tersebut, dirinyapun menyampaikan, jika dalam rencana pengembangan RSU Liung Paduli kedepan, pihaknya akan berfokus pada pembangunan ruang rawat inap, yakni 1 unit ruang yang akan menjadi tempat rawat inap isolasi, mengingat saat ini setiap rumah sakit harus memiliki ruang isolasi Covid-19.
“Untuk yang didalam saat ini, kami hanya memiliki satu blok, jadi belum ada ruang untuk perawatan non Covid-19. Sekiranya tahun depan ada pembangunan isolasi tersendiri, untuk ruang dibelakang sudah bisa dikita manfaatkan untuk perawatan bagi pasien biasa, atau non Covid-19,” pungkas dia.
Sementara itu, Bupati Kepulauan Sangihe ketika membawakan sambutan mengapresiasi pihak ketiga ; PT. Mitra Usaha dan CV. Karya Kawan yang telah bekerja dengan baik, hingga pekerjaan yang telah dimulai pada 21 Juli 2020 ini bisa diselesaikan pada 13 desember 2020 untuk Poliklinik, dan 14 oktober 2020 untuk Laboratorium.
“Diucapkan terima kasih kepada pihak ketiga yang sudah menyelesaikan pekerjaan ini tepat waktu, bahkan kemarin sudah diperiksa oleh BPK dan hari ini bisa kita resmikan,” ucap Gaghana.
Sarana prasarana ini, lanjut pria yang akrab disapa Ara Jabes, merupakan sebuah kebutuhan mendasar dalam menjawab tantangan pemenuhan infrastruktur sebuah Rumah Sakit, sehingga dengan adanya tambahan bangunan baru ini kebutuhan pelayanan bisa lebih maksimal dengan ruang yang lebih representatif.
Dirinyapun berharap, RSU Liung Paduli dapat dimanfaatkan sebagai pusat layanan kesehatan diwilayah utara Sangihe. “Dan dengan sumber daya manusia yang ada, diharapkan mampu memanfaatkan setiap sarana prasarana dalam menunjang aktivitas pelayanan di kecamatan Tabukan Utara, Nusa Tabukan, Kendahe dan sekitarnya, bahkan wilayah lain jika memang merasa layanan disini maksimal,” tutup Gaghana.
(Advertorial)