Manado – Terkait pembakaran Gereja yang terjadi di Singkil Aceh beberapa waktu lalu, saat ini menjadi perhatian publik dan beragam kecaman pun disuarakan oleh berbagai pihak.
Ferlansius Pangalila, Komda Pemuda Katolik Sulut menyerukan agar tragedi pembakaran Gereja tersebut ditanggapi dengan iman, untuk menghindari gejolak yang dapat merusak keutuhan dan semangat Bineka Tunggal Ika yang adalah dasar pijakan keberagaman di Indonesia.
“Kejadian pembakaran Gereja dan pertikaian warga yang dilatarbelakangi issu SARA di Singkil Aceh, harus kita lihat lebih bijak dan dalam terang Kasih Kristus. Kita jangan terprovokasi dan membalas dendam sehingga kita menjadi biadab seperti oknum-oknum pelaku tersebut,” ajak Panglila.
Diungkapkannya, di bulan Rosario ini, diajak berdoa satu misteri setiap malam agar Santa Maria dapat menghibur saudara-saudara kita di Singkil Aceh. Dan para Pelaku diberkati Tuhan dan diberi Roh kesadaran akan lebih pentingnya perbuatan kasih daripada fanatisme dan ajaran untuk membenci.
Lebih lanjut dikatakannya, Pemuda Katolik adalah 100% Katolik dan 100% Indonesia. Kita adalah bagian dari negara ini, Pemuda Katolik menghirup udara yang diberikan oleh Tuhan di alam Indonesia ini, dan udara yang sama ini dihirup juga oleh Saudara2 Muslim.
Pangalila pun mengajak, mari kita sama-sama menjaga kerukunan dan kedamaian. Salib dan kuk yang kita pikul adalah salib Cinta Kasih, bukan dendam dan benci. Tuhan memberkati kita dan Tuhan yang sama juga memberkati saudara-saudara Muslim di Singkil Aceh.
Kepada Pemerintah Rebublik Indonesia, kata Pangalila, mohon untuk jangan gagal lagi dalam mengurus masalah Agama di Negara kita bersama ini. (leriandokambey)