KOTAMOBAGU – Pernyataan Wakil Ketua Partai Golkar Sulut, Raski Ashari Mokodompit mengenai kinerja Wakil Walikota Kotamobagu, Ir. Tatong Bara, yang dianggapnya berantakan dan tak profesional, ditanggapi oleh Sekretaris Partai Amanat Nasional (PAN) Kotamobagu, Ir. Kamran Muchtar.
Kamran yang dihubungi melalui telepon selular, balik mempertanyakan soal kebijakan Pemkot selama ini. “Yang harusnya di black-list itu siapa? Dia (Raski), tidak tahu persoalan dan jarang membaca. Kebijakan seperti Pasar Serasi, pembangunan mesjid yang bermasalah, PNS 2009 yang saat ini disidangkan di pengadilan tipikor, semua adalah kebijakan walikota Djelantik,” ketus Kamran.
Sebelumnya, Raski Mokodompit juga menyatakan kesiapan Partai Golkar (PG) untuk berkoalisi dengan PAN selama tidak mengusung Tatong Bara sebagai papan satu. Menanggapi ini, Kamran balik menyatakan bahwa PAN Kotamobagu pun, siap berkoalisi dengan PG, asalkan tidak mengusung Djelantik Mokodompit.
“PAN Kotamobagu, siap untuk berkoalisi dengan PG Kotamobagu, asalkan tidak mengusung Djelantik Mokodompit sebagai papan satu,” tegasnya.
Lanjut Kamran, kinerja Raski Mokodompit selama ini hanya seperti ‘pegawai dewan’, bukan ‘anggota dewan’ yang harusnya duapuluh empat jam gelisah memikirkan nasib rakyat.
“Yang namanya wakil rakyat itu 24 jam gelisah memikirkan nasib rakyat, kalau dia (Raski) datang jam 8 pulang jam 4, yang seperti itu harusnya disebut ‘pegawai dewan’ bukan wakil rakyat,” tukasnya. (mega)
KOTAMOBAGU – Pernyataan Wakil Ketua Partai Golkar Sulut, Raski Ashari Mokodompit mengenai kinerja Wakil Walikota Kotamobagu, Ir. Tatong Bara, yang dianggapnya berantakan dan tak profesional, ditanggapi oleh Sekretaris Partai Amanat Nasional (PAN) Kotamobagu, Ir. Kamran Muchtar.
Kamran yang dihubungi melalui telepon selular, balik mempertanyakan soal kebijakan Pemkot selama ini. “Yang harusnya di black-list itu siapa? Dia (Raski), tidak tahu persoalan dan jarang membaca. Kebijakan seperti Pasar Serasi, pembangunan mesjid yang bermasalah, PNS 2009 yang saat ini disidangkan di pengadilan tipikor, semua adalah kebijakan walikota Djelantik,” ketus Kamran.
Sebelumnya, Raski Mokodompit juga menyatakan kesiapan Partai Golkar (PG) untuk berkoalisi dengan PAN selama tidak mengusung Tatong Bara sebagai papan satu. Menanggapi ini, Kamran balik menyatakan bahwa PAN Kotamobagu pun, siap berkoalisi dengan PG, asalkan tidak mengusung Djelantik Mokodompit.
“PAN Kotamobagu, siap untuk berkoalisi dengan PG Kotamobagu, asalkan tidak mengusung Djelantik Mokodompit sebagai papan satu,” tegasnya.
Lanjut Kamran, kinerja Raski Mokodompit selama ini hanya seperti ‘pegawai dewan’, bukan ‘anggota dewan’ yang harusnya duapuluh empat jam gelisah memikirkan nasib rakyat.
“Yang namanya wakil rakyat itu 24 jam gelisah memikirkan nasib rakyat, kalau dia (Raski) datang jam 8 pulang jam 4, yang seperti itu harusnya disebut ‘pegawai dewan’ bukan wakil rakyat,” tukasnya. (mega)