Tutuyan, BeritaManado.com — Bupati Bolaang Mongondow Timur Sehan Landjar dan Medy Lensun terlihat masih memiliki ikatan emosional yang kuat.
Hal itu terlihat saat keduanya membawakan sebuah tembang kenangan milik Everly Brothers “Let It Be Me”, Selasa (6/3/2018) malam kemarin di sela jamuan makan malam bersama seluruh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota se-Provinsi Sulawesi Utara di Rumah Dinas.
Pada kesempatan tersebut, Lensun yang sebelumnya pernah menjadi orang nomor dua di Kabupaten yang akan memasuki usia 10 tahun itu mengatakan bahwa dirinya memohon maaf sebesar-besarnya jika di masa yang lalu sempat mengalami sesuatu yang tidak mengenakkan.
“Secara pribadi pada waktu itu saya memahami bahwa sebagai seorang pendatang baru di panggung politik, tentu tak lepas dari berbagai sikap keliru dan sebagainya. Pada akhirnya saya belajar dari beliau bahwa dalam berpolitik itu sejatinya adalah mencari kawan dan bukan sebaliknya,” katanya.
Sementara itu Bupati Landjar mengatakan selama dirinya berduet dalam pemerintahan di awal-awal Boltim dimekarkan dari daerah induk, sama sekali tidak pernah menganggap Medi Lensun sebagai orang rendah apalagi lawan politik.
“Dia adalah adik saya dan tahun 2019 mendatang adalah waktunya. Sebagai seorang kakak, saya bertanggung jawab untuk mendukungnya,” ungkap Landjar.
Kata-kata Bupati Landjar itu menyisahkan pertanyaan yang sebenarnya hampir terjawab sepenuhnya, mengingat tahun 2019 mendatang adalah tahun politik menghadapi Pemilihan Umum.
(Frangki Wullur)
Tutuyan, BeritaManado.com — Bupati Bolaang Mongondow Timur Sehan Landjar dan Medy Lensun terlihat masih memiliki ikatan emosional yang kuat.
Hal itu terlihat saat keduanya membawakan sebuah tembang kenangan milik Everly Brothers “Let It Be Me”, Selasa (6/3/2018) malam kemarin di sela jamuan makan malam bersama seluruh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota se-Provinsi Sulawesi Utara di Rumah Dinas.
Pada kesempatan tersebut, Lensun yang sebelumnya pernah menjadi orang nomor dua di Kabupaten yang akan memasuki usia 10 tahun itu mengatakan bahwa dirinya memohon maaf sebesar-besarnya jika di masa yang lalu sempat mengalami sesuatu yang tidak mengenakkan.
“Secara pribadi pada waktu itu saya memahami bahwa sebagai seorang pendatang baru di panggung politik, tentu tak lepas dari berbagai sikap keliru dan sebagainya. Pada akhirnya saya belajar dari beliau bahwa dalam berpolitik itu sejatinya adalah mencari kawan dan bukan sebaliknya,” katanya.
Sementara itu Bupati Landjar mengatakan selama dirinya berduet dalam pemerintahan di awal-awal Boltim dimekarkan dari daerah induk, sama sekali tidak pernah menganggap Medi Lensun sebagai orang rendah apalagi lawan politik.
“Dia adalah adik saya dan tahun 2019 mendatang adalah waktunya. Sebagai seorang kakak, saya bertanggung jawab untuk mendukungnya,” ungkap Landjar.
Kata-kata Bupati Landjar itu menyisahkan pertanyaan yang sebenarnya hampir terjawab sepenuhnya, mengingat tahun 2019 mendatang adalah tahun politik menghadapi Pemilihan Umum.
(Frangki Wullur)