Minahasa – Gubernur Sulawesi Utara Dr Sinyo Harry Sarundajang mengajak pimpinan gereja di seluruh gereja yang bernaung di bawah Sinode Am Gereja-gereja Sulutenggo untuk senantiasa siap menghadapi tahun 2014 sebagai tahun politik. Hal ini disampaikannya dalam sidang Sinode Am di Tasik Ria Resort, Mokupa Kabupaten Minahasa.
Gereja dalam arti orang-orangnya harus mampu menerobos dan berbicara dalam kancah politik nasional namun gereja juga harus selalu membawa kesejukan dan menjaga kekudusan sebagai cerminan bagaimana Kristus membawa damai di dunia ini, kata Sarundajang.
Dia juga meminta agar gereja memberikan pemahaman-pemaham bagi jemaat bagaimana berpolitik secara santun. Sarundajang yang juga adalah Ketua Umum Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) menekankan bahwa dalam pengalamannya menjadi Penguasa Darurat Sipil di daerah kerusuhan Maluku Utara dan Maluku, satu-satunya pendekatan yang diterapkan adalah dengan hati nurani.
“Dalam penugasan saya sebagai peace maker daerah-daerah konflik itu, satu-satunya pendekatan yang saya pakai yaitu dengan hati nurani dan terbukti ampuh,” pungkasnya. (Rizath Polii)
Minahasa – Gubernur Sulawesi Utara Dr Sinyo Harry Sarundajang mengajak pimpinan gereja di seluruh gereja yang bernaung di bawah Sinode Am Gereja-gereja Sulutenggo untuk senantiasa siap menghadapi tahun 2014 sebagai tahun politik. Hal ini disampaikannya dalam sidang Sinode Am di Tasik Ria Resort, Mokupa Kabupaten Minahasa.
Gereja dalam arti orang-orangnya harus mampu menerobos dan berbicara dalam kancah politik nasional namun gereja juga harus selalu membawa kesejukan dan menjaga kekudusan sebagai cerminan bagaimana Kristus membawa damai di dunia ini, kata Sarundajang.
Dia juga meminta agar gereja memberikan pemahaman-pemaham bagi jemaat bagaimana berpolitik secara santun. Sarundajang yang juga adalah Ketua Umum Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) menekankan bahwa dalam pengalamannya menjadi Penguasa Darurat Sipil di daerah kerusuhan Maluku Utara dan Maluku, satu-satunya pendekatan yang diterapkan adalah dengan hati nurani.
“Dalam penugasan saya sebagai peace maker daerah-daerah konflik itu, satu-satunya pendekatan yang saya pakai yaitu dengan hati nurani dan terbukti ampuh,” pungkasnya. (Rizath Polii)