Manado – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulut melakukan pembahasan terkait masalah keamanan di Kabupaten Bolmong. Dari hasil rapat koordinasi yang dipimpin Gubernur Sulut Dr Sinyo Harry Sarundajang telah ditemukan asal mula hinggah terjadinya pertikaian antar kampung (tarkam) di daerah tersebut.
“Masalah kasus Bolmong, Dumoga Timur Desa Tambun dan dari hasil analisanya ternyata disana belum ada kantor-kantor Polisi, pos-pos Polisi, pos TNI, nah itu harus kita bangun. Tinggal tanahnya Bupati harus sediakan,” ujar Sarundajang.
Menurut mantan Gubernur Maluku dan Maluku Utara ini menjelaskan, permasalahan keamanan di daerah itu berawal dari permasalahan anak-anak muda dan mungkin sudah ada pengaru minuman keras sehingga masalah yang terbilang hanya sepeleh akhirnya berujang pertikaian antar warga.
“Ini masalah anak muda, kadang-kadang masalah gangguan motor dengan kenalpot yang mengganggu dan ini sebenarnya asal mula terjadinya pertikaian di Bolmong, bukan masalah agama, bukan masalah adat, bukan masalah apa-apa,” tegas Sarundajang kepada BeritaManado.com.
Iapun berjanji nantinya akan mengunjungi daerah tersebut untuk bertemu dengan kedua masyarakat yang bertikai. “Saya nanti sudah menjadwalkan untuk safari Natal disana untuk bertemu dua masyarakat yang bertikai walaupun sekarang ini sudah kondusif kembali,” kata Sarundajang. (xxx)
Manado – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulut melakukan pembahasan terkait masalah keamanan di Kabupaten Bolmong. Dari hasil rapat koordinasi yang dipimpin Gubernur Sulut Dr Sinyo Harry Sarundajang telah ditemukan asal mula hinggah terjadinya pertikaian antar kampung (tarkam) di daerah tersebut.
“Masalah kasus Bolmong, Dumoga Timur Desa Tambun dan dari hasil analisanya ternyata disana belum ada kantor-kantor Polisi, pos-pos Polisi, pos TNI, nah itu harus kita bangun. Tinggal tanahnya Bupati harus sediakan,” ujar Sarundajang.
Menurut mantan Gubernur Maluku dan Maluku Utara ini menjelaskan, permasalahan keamanan di daerah itu berawal dari permasalahan anak-anak muda dan mungkin sudah ada pengaru minuman keras sehingga masalah yang terbilang hanya sepeleh akhirnya berujang pertikaian antar warga.
“Ini masalah anak muda, kadang-kadang masalah gangguan motor dengan kenalpot yang mengganggu dan ini sebenarnya asal mula terjadinya pertikaian di Bolmong, bukan masalah agama, bukan masalah adat, bukan masalah apa-apa,” tegas Sarundajang kepada BeritaManado.com.
Iapun berjanji nantinya akan mengunjungi daerah tersebut untuk bertemu dengan kedua masyarakat yang bertikai. “Saya nanti sudah menjadwalkan untuk safari Natal disana untuk bertemu dua masyarakat yang bertikai walaupun sekarang ini sudah kondusif kembali,” kata Sarundajang. (xxx)