Bitung, BeritaManado.com – Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri – Hengky Honandar disebut Samsi Hima, penakut.
Pemerhati pemerintahan ini menilai, Maurits-Hengky terlalu “sopan” jika dibandingkan dengan kepala daerah lain yang langsung menunjukkan taring setelah dilantik.
“Contoh Manado, Wali Kota dan Wakil Wali Kotanya langsung membuat gebrakan melantik beberapa pejabat setelah resmi menjabat. Nah, Maurits-Hengky sampai hari ini belum berani melakukan itu,” kata Samsi (19/05/2021).
Maurits-Hengky kata dia, terlalu prosedural dan kaku mengikuti aturan, padahal saat pelaksanaan Pilkada lalu banyak pejabat yang secara terang-terangan mendukung pasangan calon lain.
Tapi sayangnya kata Samsi, 48 hari menjabat, Maurits-Hengky tetap mempertahankan pejabat-pejabat yang notabene “melawan” dirinya saat Pilkada.
“Kan sudah jadi rahasia umum saat Pilkada lalu, pejabat yang netral dan pro Maurits-Hengky bisa dihitung dengan jari. Tapi sayang, Maurits-Hengky terlalu takut untuk mengganti mereka dengan alasan mengikuti aturan,” katanya.
Harusnya kata dia, pejabat yang sudah terkontaminasi saat Pilkada lalu mendapat ganjaran dari Maurits-Hengky agar jadi pembelajaran bagi para ASN untuk tidak ikut-ikutan berpolitik.
“Maurits-Hengky takut apa? Aturan? Toh mereka (pejabat, red) saat Pilkada tidak netral. Ganti saja, kenapa harus takut. Kalau nantinya dapat teguran, baru diperbaiki. Kan simpel biar ada efek jera,” katanya.
Taat Aturan
Terkait penyataan Samsi, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Bitung, Albert Sergius Pelenkahu menyatakan ada kesalahan persepsi terkait pelantikan yang dilakukan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado.
Menurutnya, apa yang dilakukan Wali kota dan wakil wali kota Manado hanyalah mengisi jabatan kosong dan mengembalikan posisi pejabat ke jabatan sebelumnya.
“Maurits-Hengky memang belum mau mengutak-atik komposisi pejabat karena aturannya belum memperbolehkan. Tapi, evaluasi kinerja pejabat tetap mereka lakukan dan itu selalu disampaikan di setiap rapat internal,” kata Albert.
Dalam 48 hari pasca dilantik kata Albert, Maurits-Hengky lebih fokus melakukan pembenahan pelayanan publik yang akan dikonversi ke digitalisasi sambil melakukan evaluasi kinerja pejabat, apakah mampu menjalankan serta mewujudkan visi dan misi wali kota dan wakil wali kota.
“Intinya Pak Maurits-Hengky lebih mengedepankan kualitas kerja, dan memang butuh SDM handal untuk ikut menunjang program Bitung Kota Digital yang butuh dukungan semua pihak,” katanya.
(abinenobm)