
Manado, BeritaManado.com – Pengelolaan PD Pasar Manado disoroti pengamat kebijakan publik fakultas ekonomi Unsrat Stanley Kho Walandouw, SE, M.Si. Ak. CA.
Menurutnya, penempatan unsur direksi maupun dewan pengawas di PD Pasar Manado seharusnya memiliki kemampuan dalam bidangnya masing-masing.
“Sebaiknya harus memperhatikan aspek kualitas, integritas, moralitas serta kemampuan dari direksi maupun dewan pengawas,” kata Stanley Walandouw dalam sebuah diskusi pekan lalu.
Dikatakannya dalam Kemendagri No. 37 tahun 2018 jelas mengatur ketentuan ini.
“Jika unsur direksi dan dewan pengawas yang ditempatkan jauh dari pengalaman seperti diatas, maka potensi perusahaan akan pailit sangat terbuka. Karena ketidakmampuan direksi menatalayani dengan baik,” ujar Stanley Walandouw.
Walandouw juga menyoroti gaji THL yang belum dibayarkan selama 3 bulan (Januari-Maret 2021) serta transparansi dan akuntabilitas keuangan perusahaan yang menyebabkan aksi keberatan dari sejumlah karyawan.
“Semestinya sesuai PP. No. 54 tahun 2017 tentang tata kelolah perusahaan yang baik, maka sistem transparansi keuangan perusahaan daerah semestinya wajib di publish ke masyarakat,” tuturnya.
Ini penting menurutnya supaya masyarakat bisa menilai, sejauh mana kemampuan likuiditas keuangan perusahaan.
“Jika ada keberatan dari karyawan soal pembayaran gaji, maka bisa disimpulkan sistim keuangan perusahan dalam keadaan tidak sehat,” jelas Walandouw yang juga mantan Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa FE Unsrat (BPM).
Menurutnya perlu dilakukan audit rutin atau bertahap yang nantinya akan melibatkan auditor internal maupun pihak profesional lainnya.
“Seperti inspektorat kota Manado atau pihak auditor lainnya untuk menjaga likuiditas keuangan perusahaan tetap sehat,” ucap kandidat doktor ekonomi Unsrat.
Dalam kondisi seperti ini, maka pihak manajemen PD Pasar Manado harus mampu berinovasi dan berkreatif dalam melakukan pengembangan perusahaan di kemudian hari.
“Saya melihat masih begitu banyak persoalan internal PD Pasar Manado yang wajib dituntaskan, agar masyarakat masih memberikan kepercayaan kepada dewan direksi untuk melakukan pengelolaan retribusi dan sumber pendapatan pasar lainnya. Jika tidak memenuhi variabel di atas, maka sudah saatnya dilalukan penyegaran ditubuh direksi maupun dewan pengawas,” urai Walandouw.
Pasar dalam pemahaman staf pengajar FE Unsrat ini sebaiknya tidak hanya dijadikan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli.
Namun, pasar dalam konteks pasar modern sebaiknya juga menjadi salah satu destinasi wisata di kota Manado, jika pengelolaannya dilakukan dengan segala baik.
“Bagaimana mungkin kita akan menjadikan pasar-pasar di Manado sebagai kawasan destinasi wisata, sementara masih dikelolah secara tradisional, kampungan bahkan terkesan tidak professional,” ungkapnya.
Persoalan sampah yang menumpuk disana sini, persoalan tata laksana penjual yang tidak diatur dengan baik serta persoalan lainnya menurut Walandouw akan menjadi alasan pemicu aksi keberatan.
“Siapa saja warga kota Manado pasti akan keberatan,” tandas Walandouw yang beberapa kali melakukan survei kelayakan di pasar 45 Manado.
Terpisah, Jootje Rumondor SE yang baru saja dilantik sebagai Dirut PD Pasar Manado, Senin (55/4/2021) menegaskan akan menyelesaikan persoalan gaji THL.
“Kasih kesempatan 3 bulan kerja saya akan bayar 5 bulan gaji. Kalau 9 bulan sudah 15 bulan gaji yang terbayarkan. Supaya jika ada hasil usaha diakhir tahun saya bagikan untuk kesejateraan karyawan,” kata Jootje Rumondor kepada BeritaManado.com, Selasa (6/4/2021).
Ditambahkan, dirinya akan melakukan revitalisasi dalam manajemen PD Pasar.
“Struktur-struktur yang tidak sesuai dengan kewajaran dan tata kelolah yang baik akan dipangkas,” ungkapnya.
Dari pemangkasan tersebut dikatakan, hasilnya untuk kesejahteraan bagi karyawan.
“Semua pejabat, direksi, kepala bagian dan para kordinator ikat pinggang untuk kesejahteraan karyawan,” tandasnya.
Rumondor yakin dapat mengatasi persoalan yang ada berdasarkan kemampuan ilmu serta pengalamannya selama 15 tahun di PD Pasar.
“Tapi modal yang utama yaitu takut akan Tuhan,” pungkas Rumondor.
(***/BennyManoppo)