Manado, BeritaManado.com – Satu lagi film produksi nasional Hujan Bulan Juni yang mengangkat muatan lokal Sulawesi Utara akan tayang di bioskop seluruh Indonesia, mulai 2 November 2017 mendatang.
Tak tanggung-tanggung 80 persen proses syuting film ini dilakukan di Sulawesi Utara serta melibatkan sejumlah seniman dari Manado, diantaranya Frankie Willem Supit, Melly Pandean, Johny Ricky Sangeroki dan Donna Kelles.
Dari data yang dihimpun BeritaManado.com, Hujan Bulan Juni sendiri merupakan sajak karya Sapardi Djoko Damono yang mulai dipublikasikan oleh media massa pada tahun 1989 yang kemudian menjadi salah satu sajak paling terkenal kala itu hingga oleh seniman lain dirubah wujudnya menjadi lagu, komik, dan buku.
Sajak Hujan Bulan Juni kemudian ditulis menjadi sebuah novel oleh Sapardi yang akrab disapa SDD tahun 2015 sekaligus membuat sajak ini makin dicari oleh pembaca.
“Setahun setelah novel itu rilis, kemudian diminta untuk difilmkan. Saya tentu bersyukur dan bangga karena ada seniman lain yang meminta ijin saya untuk memfilmkan sajak yang kemudian jadi novel untuk dipindahkan ke jenis karya seni lain. Saya tidak campur tangan dalam film ini, sepenuhnya dikerjakan oleh mereka yang profesional dibidangnya,” ujar Sapardi dalam konfrensi pers Hujan Bulan Juni di XXI Manado Town Suare (Mantos) 3, Jumat (20/10/2017).
Diangkat dari sebuah sajak yang begitu romantis, membuat sang sutradara Reni Nurcahyo Hestu Saputra bahagia karena sebagai pecinta karya seni berupa sajak, Reni merasa mendapat kesempatan menyempurnakan rangkaian perjalanannya dalam mengenal dan menggali berbagai bentuk karya seni.
“Saya sangat suka dengan sajak, puisi. Begitu dapat tugas ini, saya merasa bertanggungjawab untuk membawa romantisme itu ke layar lebar. Awal lahirnya gagasan ini terbentuk dari kejujuran dalam bertutur pada serapan makna atas sajak Hujan Bulan Juni yang saya baca. Jadi drama banget memang,” kata Reni.
Secara garis besar, film ini bercerita tentang Pingkan yang diperankan oleh Velove Vexia, dosen muda sastra Jepang Universitas Indonesia yang kemudian ke Manado karena menjadi guide dari Sarwono yang ditugaskan oleh Kaprodinya untuk presentasi kerjasama ke Universitas Sam Ratulangi (Unsrat).
Di Manado, Pingkan akhirnya bertemu dengan keluarga besar almarhum sang ayah yang kemudian memojokkan dirinya dan Sarwono akibat perbedaan, sementara Pingkan dan Sarwono sudah terlanjur nyaman dalam hubungan kasih sayangnya.
Meski film ini akan tayang perdana untuk umum pada 2 November mendatang, tapi malam nanti, akan dilaksanakan pemutaran premier film Hujan Bulan Juni di XXI Mantos 3 sebagai apresiasi kepada Sulawesi Utara. (srisurya)
Yuk nonton:
Nonton juga video lainnya:
- VIDEO: Ini Video Saat Pasha Ungu Nyanyikan Lagu “Polo Pa Kita Sayang”
- VIDEO: Viral, Ayam SUPER dari Modoinding !!!
- VIDEO: Nonton yuk, Unofficial Trailer Senjakala di MANADO
- VIDEO: Sinopsis Film Manado “Di Persimpangan” Dibintangi Stefan Voges
- Video Mantan Nyong Sulut di FB, Ramai Dikomentari Netizen
- VIDEO: Heboh !!! Kepala diikat Kain Merah, Bule Ini Gelar Ritual di Watu Pinabetengan
- VIDEO: Dikira Artis Korea, Bupati Cantik Jadi Model Video Festival Pulau Sara’a 2017
- Keren !!! Ini Video Wisata Kota Bitung
Manado, BeritaManado.com – Satu lagi film produksi nasional Hujan Bulan Juni yang mengangkat muatan lokal Sulawesi Utara akan tayang di bioskop seluruh Indonesia, mulai 2 November 2017 mendatang.
Tak tanggung-tanggung 80 persen proses syuting film ini dilakukan di Sulawesi Utara serta melibatkan sejumlah seniman dari Manado, diantaranya Frankie Willem Supit, Melly Pandean, Johny Ricky Sangeroki dan Donna Kelles.
Dari data yang dihimpun BeritaManado.com, Hujan Bulan Juni sendiri merupakan sajak karya Sapardi Djoko Damono yang mulai dipublikasikan oleh media massa pada tahun 1989 yang kemudian menjadi salah satu sajak paling terkenal kala itu hingga oleh seniman lain dirubah wujudnya menjadi lagu, komik, dan buku.
Sajak Hujan Bulan Juni kemudian ditulis menjadi sebuah novel oleh Sapardi yang akrab disapa SDD tahun 2015 sekaligus membuat sajak ini makin dicari oleh pembaca.
“Setahun setelah novel itu rilis, kemudian diminta untuk difilmkan. Saya tentu bersyukur dan bangga karena ada seniman lain yang meminta ijin saya untuk memfilmkan sajak yang kemudian jadi novel untuk dipindahkan ke jenis karya seni lain. Saya tidak campur tangan dalam film ini, sepenuhnya dikerjakan oleh mereka yang profesional dibidangnya,” ujar Sapardi dalam konfrensi pers Hujan Bulan Juni di XXI Manado Town Suare (Mantos) 3, Jumat (20/10/2017).
Diangkat dari sebuah sajak yang begitu romantis, membuat sang sutradara Reni Nurcahyo Hestu Saputra bahagia karena sebagai pecinta karya seni berupa sajak, Reni merasa mendapat kesempatan menyempurnakan rangkaian perjalanannya dalam mengenal dan menggali berbagai bentuk karya seni.
“Saya sangat suka dengan sajak, puisi. Begitu dapat tugas ini, saya merasa bertanggungjawab untuk membawa romantisme itu ke layar lebar. Awal lahirnya gagasan ini terbentuk dari kejujuran dalam bertutur pada serapan makna atas sajak Hujan Bulan Juni yang saya baca. Jadi drama banget memang,” kata Reni.
Secara garis besar, film ini bercerita tentang Pingkan yang diperankan oleh Velove Vexia, dosen muda sastra Jepang Universitas Indonesia yang kemudian ke Manado karena menjadi guide dari Sarwono yang ditugaskan oleh Kaprodinya untuk presentasi kerjasama ke Universitas Sam Ratulangi (Unsrat).
Di Manado, Pingkan akhirnya bertemu dengan keluarga besar almarhum sang ayah yang kemudian memojokkan dirinya dan Sarwono akibat perbedaan, sementara Pingkan dan Sarwono sudah terlanjur nyaman dalam hubungan kasih sayangnya.
Meski film ini akan tayang perdana untuk umum pada 2 November mendatang, tapi malam nanti, akan dilaksanakan pemutaran premier film Hujan Bulan Juni di XXI Mantos 3 sebagai apresiasi kepada Sulawesi Utara. (srisurya)
Yuk nonton:
Nonton juga video lainnya:
- VIDEO: Ini Video Saat Pasha Ungu Nyanyikan Lagu “Polo Pa Kita Sayang”
- VIDEO: Viral, Ayam SUPER dari Modoinding !!!
- VIDEO: Nonton yuk, Unofficial Trailer Senjakala di MANADO
- VIDEO: Sinopsis Film Manado “Di Persimpangan” Dibintangi Stefan Voges
- Video Mantan Nyong Sulut di FB, Ramai Dikomentari Netizen
- VIDEO: Heboh !!! Kepala diikat Kain Merah, Bule Ini Gelar Ritual di Watu Pinabetengan
- VIDEO: Dikira Artis Korea, Bupati Cantik Jadi Model Video Festival Pulau Sara’a 2017
- Keren !!! Ini Video Wisata Kota Bitung