Tondano, BeritaManado.com – Mungkin tidak banyak orang menyangka, bahwa sekitar 100 tahun lebih sejak misi pelayanan para Imam Jesuit diserahkan kepada imam-imam Tarekat MSC, Jumat (2/8/2024) hadir lagi seorang Imam baru dari Serikat Jesus (SJ) di Paroki St. Antonius Padua Tataaran.
Dia adalah Romo Tiro Angelo Supit-Daenuwy SJ yang baru ditahbiskan pada 31 Juli 2024 oleh Uskup Keuskupan Agung Semarang Mgr. Robertus Rubiatmoko SJ di Gereja St. Antoinisu Padua Kotabaru, Yogyakarta.
Hal ini menjadi suatu pengalaman yang pantas disyukuri oleh umat Katolik Paroki St. Antonius Padua Tataaran, dimana pada Jumat (2/8/2024) kemarin telah sukses digelar acara Misa Pertama Romo Tiro Angelo Supit-Daenuwy SJ.
Romo Tiro SJ bersama keluarga dan rombongan mendapatkan sambutan istimewa, dimana saat menuju lokasi Gereja St. Antonius Padua Tataaran dari simpang tiga Tataaran Dua, Romo Tiro SJ menaiki Roda Sapi.
Perjalanan panggilan Imamat Romo Tiro SJ memiliki kisah yang unik dan menarik untuk disimak.
Dalam khotbahnya, Romo Tiro membukanya dengan satu kalimat yang berbunyi bahwa panggilan hidup manusia itu merupakan suatu misteri yang sering tidak sejalan dengan jalan pikiran manusia.
Selanjutnya, Romo Tiro SJ memberikan penjelasan tentang keluarga dari sang ayah dan ibunya.
Tak jarang Romo Tiro menyebutkan kata Tondano, dimana hal yang ditekankan yaitu bahwa ibukota Kabupaten Minahasa ini adalah kampung halaman ibunda tercinta.
Romo Tiro SJ juga membagikan pengalaman hidupnya sebelum masuk dalam jenjang formasi pendidikan calon imam.
“Saya sudah melalui masa studi perguruan tinggi dan bekerja di luar negeri, akan tetapi saya menyadari betul bahwa semua yang saya lakukan itu masih menyisahkan pertanyaan yang terus bergema di dalam hati. Namun sesuatu yang lebih berkesan terucap manakala Romo Tiro membagikan pengalaman panggilan menjadi Katolik dari sang ibu,” ungkap Romo Tiro.
Ditambahkannya, dari pengalam panggilan menjadi Katolik ibunda tercinta, Romo Tiro berkisah bahwa ada kerinduan dari ibunya untuk memiliki anak yang kelak menjadi pendamping orang-orang muda, orang yang tersesat dan orang-orang membutuhkan pendampingan iman.
Terucap juga ungkapan yang semakin menguatkan bahwa perjalanan panggilan manusia itu adalah misteri, bahwa acara tahbisan imam baru Romo Tiro dan ketiga rekan imam baru lainnya di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru, Misa pertama di Paroki St. Antonius Padua Tataaran dan nanti bertugas di nama paroki yang sama di Kota Solo.
Demikian juga perjalanan hidup saya selanjutnya, yang sudah menempuh studi dan bekerja di beberapa tempat termasuk di benua Amerika, namun pada akhirnya sampailah pada satu titik refleksi batin.
“Dalam refleksi batin, saya bertanya Tuhan mau apa dengan hidup saya di masa depan. Meski terkesan iseng saja, saya ketika berada di Amerika mengikuti saja aktivitas yang seru seeprti membantu orang yang kesusahan dan lain sebagainya. Namun saya juga mendapat kesempatan untuk mengikuti retret Ignasian saat kuliah di salah satu universitas yang didirikan oleh para Pater Jesuit,” ujar Romo Tiro.
Jadi dalam retret tersebut Romo Tiro menuturkan bahwa seseorang itu harus mampu menyelami kedalaman hatinya untuk menemukan sebuah pertanyaan mendasar apa mau Tuhan dengan kehidupan seorang anak manusia.
“Akhirnya saya juga berefleksi dengan pertanyaan yang sama, bahwa Tuhan mau apa dengan hidup saya di masa depan. Atas restu ibu dan keluarga, saya mencoba mendaftar di Seminari tanpa ada beban. Artinya jika diterima bersyukur, namun apabila tidak saya coba cari peekrjaan lain,” tutur Romo Tiro.
Uskup Keuskupan Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untuk MSC yang turut hadir dalam perayaan syukur tersebut juga mengungkapkan syukur kepada Tuhan atas rahmat tahbisan imam kepada keempat Romo Jesuit, khususnya Romo Tiro SJ.
Usai Misa, acara dilanjutkan dengan jamuan kasih bersama di Aula Paroki yang didahului dengan sambutan-sambutan dan beberapa atraksi seni budaya.
Pada bagian lain, putra Tondano yang juga merpakan seorang Imam Tarekat MSC Pastor Johanis Mangkey MSC, kepada BeritaManado.com, mengatakan bahwa dirinya pun turut bersyukur ada kunjungan Imam Jesuit ke paroki yang membesarkannya.
“Ini adalah rahmat dan skenario Tuhan. Bagaimana tidak, mulai dari gereja tempat tahbisan Imamat, lokasi digelarnya Misa pertama hingga paroki tempat penugasan, semuanya serba St. Antonius Padua. Saya percaya spirit St. Antonius Padua sungguh-suingguh akan menjadi dorongan kepada Romo Tiro SJ dan ketiga Imam Jesuit lainnya dalam berkarya serta melayani Tuhan dan sesama,” harap Pastor Johanis Mangkey.
(Frangki Wullur)