Manado — Pada tubuh manusia ada yang namanya sistem kekebalan tubuh atau imun, yaitu pertahanan pada organisme untuk melindungi tubuh dari pengaruh biologis luar dengan mengenali dan membunuh patogen.
Untuk dapat berfungsi dengan baik, sistem ini akan mengidentifikasi berbagai macam pengaruh biologis luar seperti dari infeksi, bakteri, virus sampai parasit, serta menghancurkan zat-zat asing lain dan memusnahkan mereka dari sel dan jaringan organisme yang sehat agar tetap berfungsi secara normal.
Seiring pertambahan usia, tubuh akan mengalami berbagai penurunan akibat proses penuaan, mulai dari menurunnya produksi pigmen warna rambut, produksi hormon, kekenyalan kulit, massa otot, kepadatan tulang, kekuatan gigi, hingga fungsi organ-organ tubuh.
Sistem imun sebagai pelindung tubuh pun tidak bekerja sekuat saat masih muda.
Inilah alasan mengapa orang lanjut usia (lansia) rentan terserang berbagai penyakit, termasuk Corona Virus Disease (COVID-19).
Selain itu, tidak sedikit lansia yang memiliki penyakit kronis, seperti penyakit jantung, diabetes, asma, atau kanker.
Hal ini bisa meningkatkan risiko atau bahaya infeksi virus corona, sebagaimana yang dijelaskan dr Welly The, dokter sekaligus entrepreneur sukses kepada BeritaManado.com.
Lanjutnya, komplikasi yang timbul akibat COVID-19 juga akan lebih parah bila penderitanya sudah memiliki penyakit-penyakit tersebut.
“Bukan hanya menyebabkan gangguan pada paru-paru, infeksi virus Corona juga bisa menurunkan fungsi organ-organ tubuh lainnya, sehingga kondisi penyakit kronis yang sudah dimiliki penderita akan semakin parah, bahkan sampai mengakibatkan kematian,” ujar dr Welly.
Sementara itu, pada penderita kanker, misalnya, penyakit kanker sendiri dapat melemahkan sistem imun sehingga penderitanya tidak mampu menangkal serangan COVID-19, ditambah lagi efek samping kemoterapi yang juga dapat menekan sistem imun.
Dalam keadaan seperti ini, COVID-19 akan lebih mudah berkembang dan menyebabkan gangguan pada berbagai organ tubuh.
Pada penderita gagal jantung, di mana jantungnya sudah mengalami kepayahan dalam memompa darah, gangguan paru-paru akibat infeksi COVID-19 akan membuat jantung harus bekerja lebih keras untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh sehingga memperburuk kondisi jantung.
Berdasarkan data Deskripsi Epidemologi COVID-19 Provinsi Sulut, usia lansia yaitu 60 tahun ke atas memiliki angka tingkat kematian yang tinggi dibanding usia produktif.
Penjelasan secara medis tentang penyebab lansia rentan terkena COVID-19 hingga menyebabkan kematian, membuat anggota keluarga lain yang tinggal bersama dalam satu rumah harus lebih memperhatikan faktor keselamatan.
Welly menjelaskan, cara paling aman mencegah terkena COVID-19 untuk lansia, terutama erat kaitannya dengan anggota keluarga yang usia produktif adalah mencuci tangan secara teratur dengan air mengalir, menggunakan masker, menghindari kontak dengan orang yang sakit, menghindari pergi ke tempat-tempat yang ramai, seperti pusat perbelanjaan, terminal, atau stasiun, tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut sebelum mencuci tangan, mengkonsumsi obat secara rutin untuk penyakit yang diderita dan mengunjungi dokter untuk kontrol sesuai jadwal.
“Sistem imun yang sudah melemah ditambah adanya penyakit kronis dapat meningkatkan risiko COVID-19 pada lansia, baik risiko terjadinya infeksi virus corona maupun risiko untuk menimbulkan gangguan yang parah, bahkan kematian. Oleh karena itu, pencegahan virus Corona pada lansia perlu dilakukan lebih ketat dan perawatan di rumah pun perlu lebih diperhatikan. Orang lanjut usia yang mengalami demam dengan batuk, pilek, atau sesak napas perlu segera diperiksakan ke dokter, terutama bila sudah memiliki penyakit kronis,” pungkas Welly.
Sementara itu, dalam kesempatan yang berbeda, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Manado yang juga Wali Kota Manado Dr Ir GS Vicky Lumentut SH MSi DEA mengatakan, itu sebabnya pemerintah dengan sangat serius menata serta menerapkan protokoler kesehatan di Kota Manado.
“Bagi lansia, COVID-19 ini sangat rentan sehingga penting untuk saling baku jaga. Kita menerapkan pola hidup bersih dan sehat bukan hanya untuk kita saja, tapi juga untuk orang lain, terlebih keluarga kita di rumah,” ujar Vicky.
Diketahui, untuk Kota Manado, jumlah penduduk kategori lansia yaitu 60 tahun keatas berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang terakhir di-update pada 18 Agustus 2017 sebanyak 35.318.
Memahami tingginya risiko COVID-19 bagi lansia, pemerintah bahkan menjadwalkan penerimaan bantuan secara online dengan harapan menjaga lansia dari virus ini.
“Itu sebabnya kerjasama semua pihak sangat dibutuhkan. Pentingnya menjalankan protokol keselamatan COVID-19 tak bosan kami ingatkan. Mari torang baku jaga, apalagi kalau ada anak-anak dan lansia di rumah,” kata Vicky.
(srisurya)