Tompaso, BeritaManado.com – Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) menginjak usia 86 tahun, sejak menyatakan sikap sebagai gereja otonom lepas dari Indische Kerk zaman pemerintah kolonial pada 29 Oktober 1933, KGPM memiliki semangat nasionalis dan kokoh berjuang demi kemerdekaan bangsa Indonesia.
KGPM merupakan bagian yang tak terlepaskan dengan bangsa Indonesia sesuai dengan tema KGPM itu sendiri ‘Yesus Kristus Dalam Kebangsaan, Kebangsaan Dalam Yesus Kristus’.
Kini KGPM menjadi gereja Tuhan yang terus melaksanakan panggilan gereja bersekutu, bersaksi, dan melayani.
Sebagai gereja perjuangan yang tetap menjunjung tinggi Pancasila, dimana Jemaat KGPM yang di dalamnya juga warga negara Indonesia tetap setia menjaga keutuhan NKRI membela ibu pertiwi sebagai mana yang dilakukan para pendiri gereja.
Dalam rangka bulan syukur dan hari ulang tahun ke 86 tahun KGPM, gereja-geraja KGPM di seluruh Indonesia mengadakan ibadah syukur.
Di tiap gereja atau sidang melaksanakan berbagai kegiatan dan ibadah dalam rangkaian kegiatan HUT ke 86 tahun KGPM yang pada puncaknya pada hari ini, Selasa (29/10/2019).
Hal ini juga dijumpai di KGPM Getsemani Tompaso. Dalam ibadah syukur perayaan HUT ke 86 KGPM, Gbl Ronny Manongko, Th.M dalam khotbahnya yang mengangkat pembacaan 1 Korintus 3:18-23 dimana pembacaan ini juga menjadi pedoman diseluruh gereja-gereja KGPM, menegaskan bahwa syukur ini bukan hanya dinikmati oleh warga gereja KGPM saja, melainkan dinikmati oleh seluruh Bangsa Indonesia.
“Apakah hanya kita warga KGPM yang menikmati HUT KGPM? Seluruh bangsa Indonesia juga boleh merayakan HUT ke 86 KGPM, karena pelayanan KGPM di tengah-tengah masyarakat itu karya pelayanan kita yang dipresentasikan kepada seluruh bangsa Indonesia,” kata Gbl Ronny Manongko.
Gbl Ronny Manongko juga menambahkan bahwa setiap karya pelayanan dari KGPM harus bernilai bagi bangsa Indonesia.
“Setiap pelayanan-pelayanan KGPM harus bernilai bagi bangsa Indonesia, kenapa? karena KGPM satu-satunya gereja yang menggunakan simbol merah putih,” tegas Gbl Ronny Manongko.
KGPM diusia yang ke 86 tahun juga pernah mengalami lika-liku bahkan perbedaan pandangan dan pendapat. Dengan kata lain pernah mengalami perpecahan, akan tetapi hal seperti ini biasa terjadi dan hal seperti ini akan lebih mendewasakan jemaat, dengan tidak melupakan cita-cita dan harapan bersama dalam pelayanan.
“KGPM dalam perjalanannya hingga menginjak usia 86 tahun jika kita melihat sejarahnya, KGPM pernah mengalami perpecahan, pernah mengalami kegagalan, tetapi bertahun-tahun kemudian bersatu kembali. Jiwa Yesus Kristus dalam Kebangsaan, Kebangsaan dalam Yesus kristus akan terus menerus digaungkan warga KGPM,” pungkas Gbl Ronny Manongko.
(RaldyTandayu)