Tahuna – Minimnya infrastruktur dan belum optimalnya Pos Lintas Batas, antara Kabupaten Sangihe dengan Negara tetangga Filipina yang terletak di Pulau Marore, menyebabkan terjadinya beragam permasalahan spesifik, sehingga menimbulkan kerawanan berupa, penyeludupan narkoba, illegal fishing dan masalah teroisme.
Hal tersebut dikemukakan Bupati Sangihe, Drs HR Makagansa MSi, pada rapat Forum koordinasi Pimpinan Daerah (Forkominda) plus, yang digelar di ruang rapat Bupati baru-baru ini.
Pernyataan Bupati tersebut sebagai sebuah bentuk tindakan antisipatif pemerintah daerah menyikapi isu yang berkembang di masyarakat bahwa Kabupaten Sangihe memiliki kerawanan terhadap kasus penyeludupan narkoba antar Negara, illegal fishing dan masalah terorisme.
Bupati dalam hal ini pemerintah daerah meminta sumbangsi pemikiran serta masukan dari para pimpinan lembaga yang tergabung dalam Forkominda plus, untuk melakukan mengantisipasi persoalan Pos lintas batas yang masih memiliki banyak kekurangannya, baik dari segi infrastruktur maupun personilnya yang bertugas di Pos Lintas batas.
Ditemui terpisah, Kapolres Sangihe, AKBP Sumitro SH, mengatakan, upaya antisipasi yang dilakukan jajarannya, terkait kerawanan sebagaimana disampaikan Bupati itu, adalah memperketat pengamanan di sejumlah pintu masuk ke daerah ini, baik di Pelabuhan Nusantara Tahuna maupun di sejumlah pelabuhan tradisional yang ada di seluruh wilayah hukum Polres Sangihe.
“Jauh sebelumnya, berbagai pintu masuk ke daerah ini, baik di Pelabuhan Nusantara Tahuna maupun di sejumlah pelabuhan tradisional telah mendapat penjagaan ketat dari aparat kepolisian, sebagai bentuk antisipasi terhadap hal-hal yang mengganggu keamanan di wilayah hukum Polres Sangihe,” tegas Kapolres.(gun)