Manado – Lomba pacuan kuda, roda sapi dan bendi yang digelar Polda Sulut pas di momen ulang tahun Polri ke-71, Sabtu (1/7/2017) di gelanggang pacuan kuda God Bless Paniki, Manado, juga dimeriahkan dengan lomba fotografi.
Lomba yang baru pertama kali diadakan ini, diikuti oleh ratusan peserta lomba foto dari berbagai daerah di Sulawesi Utara. Terpantau komunitas fotografer, wartawan, masyarakat, maupun personil Polri turun ke gelanggang pacuan kuda mencari obyek sasar foto yang akan dinilai dalam perlombaan.
“Luar biasa, meski saya bukan fotografer tapi saya suka ikut meramaikan acara lomba ini,” tutur Taufiq. Peserta lomba foto asal Talaud, yang menggunakan kamera DSLR.
Lain halnya dengan Markus, pria yang berprofesi sebagai wartawan ini bahkan ingin iven seperti ini sering digelar. “Disamping sangat baik untuk menambah wawasan dalam menghasilkan foto yang bagus, iven ini juga berhadiah uang yang lumayan,” sebutnya.
Sementara itu, Ruthy Bambang Waskito selaku penggagas kegiatan lomba foto ini berharap para fotografer dapat mengeksploitasi kemampuannya dalam meghasilkan karya terbaik.
“Sulawesi Utara ini terkenal dengan keindahan alamnya yang luar biasa indah, baik yang ada di daratan maupun di dalam laut, serta keindahan budaya yang beragam,” ujar istri Kapolda Sulut ini.
Oleh karena itu beliau mengajak kepada seluruh fotografer yang ada di Sulawesi Utara untuk membantu mengeksploaitasi keindahan Sulawesi Utara ini lewat karya foto yang baik.
Lomba foto yang berhadiah uang jutaan rupiah plus kamera ini, dibagi dalam dua kategori lomba, yaitu lomba dengan menggunakan kamera DSLR dan dengan menggunakan kamera pocket atau phone kamera. (***/risatsanger)
Manado – Lomba pacuan kuda, roda sapi dan bendi yang digelar Polda Sulut pas di momen ulang tahun Polri ke-71, Sabtu (1/7/2017) di gelanggang pacuan kuda God Bless Paniki, Manado, juga dimeriahkan dengan lomba fotografi.
Lomba yang baru pertama kali diadakan ini, diikuti oleh ratusan peserta lomba foto dari berbagai daerah di Sulawesi Utara. Terpantau komunitas fotografer, wartawan, masyarakat, maupun personil Polri turun ke gelanggang pacuan kuda mencari obyek sasar foto yang akan dinilai dalam perlombaan.
“Luar biasa, meski saya bukan fotografer tapi saya suka ikut meramaikan acara lomba ini,” tutur Taufiq. Peserta lomba foto asal Talaud, yang menggunakan kamera DSLR.
Lain halnya dengan Markus, pria yang berprofesi sebagai wartawan ini bahkan ingin iven seperti ini sering digelar. “Disamping sangat baik untuk menambah wawasan dalam menghasilkan foto yang bagus, iven ini juga berhadiah uang yang lumayan,” sebutnya.
Sementara itu, Ruthy Bambang Waskito selaku penggagas kegiatan lomba foto ini berharap para fotografer dapat mengeksploitasi kemampuannya dalam meghasilkan karya terbaik.
“Sulawesi Utara ini terkenal dengan keindahan alamnya yang luar biasa indah, baik yang ada di daratan maupun di dalam laut, serta keindahan budaya yang beragam,” ujar istri Kapolda Sulut ini.
Oleh karena itu beliau mengajak kepada seluruh fotografer yang ada di Sulawesi Utara untuk membantu mengeksploaitasi keindahan Sulawesi Utara ini lewat karya foto yang baik.
Lomba foto yang berhadiah uang jutaan rupiah plus kamera ini, dibagi dalam dua kategori lomba, yaitu lomba dengan menggunakan kamera DSLR dan dengan menggunakan kamera pocket atau phone kamera. (***/risatsanger)