KOTAMOBAGU – Kebiasaan warga Bolmong Raya memasuki penghujung bulan Rahmadan tepatnya hari ke 27 malam, ritual yang harus dilakukan menyalakan lampu obor (monuntul) yang kini diganti botol dan dipercaya akan menerangi datangnya malam lailatul Qadar (malam seribu bulan). Tapi tiap tahunnya animo masyarakat menurun.
Seperti tahun ini pada Idul Fitri 1430 Hijriah, nampak adanya penurunan, sebagai contoh di Kota Kotamobagu hanya beberapa kelurahan desa yang menseriusi meramaikan pemasangan lampu tersebut, seperti Kelurahan Mongkonai Induk, Molinow dan Motoboi Kecil.
Lurah Mongkonai Induk, A Mondo menyebut pemasangan ini memang adanya penurunan dibanding tahun tahun sebelumnya, dimana penggunaan botol dan minyak tanah sampai beberapa drum, akan tetapi pada tahun ini warga nampaknya lebih menurun karena minyak tanah langkah dijual. Sementara banyak warga memanfaatkan malam pemasangan lampu ini sebagai tempat wisata malam, lihat saja di lapangan molinow dan mongkonai, warga sengaja datang memboyong anak istrinya hanya untuk melihat keindahan cahaya api dari lentera berisi minyak tanah.
KOTAMOBAGU – Kebiasaan warga Bolmong Raya memasuki penghujung bulan Rahmadan tepatnya hari ke 27 malam, ritual yang harus dilakukan menyalakan lampu obor (monuntul) yang kini diganti botol dan dipercaya akan menerangi datangnya malam lailatul Qadar (malam seribu bulan). Tapi tiap tahunnya animo masyarakat menurun.
Seperti tahun ini pada Idul Fitri 1430 Hijriah, nampak adanya penurunan, sebagai contoh di Kota Kotamobagu hanya beberapa kelurahan desa yang menseriusi meramaikan pemasangan lampu tersebut, seperti Kelurahan Mongkonai Induk, Molinow dan Motoboi Kecil.
Lurah Mongkonai Induk, A Mondo menyebut pemasangan ini memang adanya penurunan dibanding tahun tahun sebelumnya, dimana penggunaan botol dan minyak tanah sampai beberapa drum, akan tetapi pada tahun ini warga nampaknya lebih menurun karena minyak tanah langkah dijual. Sementara banyak warga memanfaatkan malam pemasangan lampu ini sebagai tempat wisata malam, lihat saja di lapangan molinow dan mongkonai, warga sengaja datang memboyong anak istrinya hanya untuk melihat keindahan cahaya api dari lentera berisi minyak tanah.