Manado — Dalam Dialog Publik yang digelar GAMKI Manado dengan tema Pemilu 2019 dan Masa Depan Demokrasi Indonesia yang digelar di Rumah Kopi Billy 17, Senin (4/3/2019) sore, Raja Juli Antoni PHd selaku Sekjen DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma’aruf Amin didapuk menjadi pembicara pertama.
Dua sisi dunia politik di Indonesia saat ini menjadi topik yang diangkat, dimana perbedaan keduanya terlihat jelas.
Politik jalan mendaki atau terjal disebutnya sebagai gaya politik Joko Widodo (Jokowi) dimana Calon Presiden nomor urut satu ini membangun karir politik dari bawah, dengan status orang biasa bukan anak orang kaya, bahkan pernah tinggal di pinggiran kali.
“Tapi dengan spirit perjuangan yang luar biasa, Jokowi kemudian berprestasi dan membuktikan kepemimpinannya. Politik ini kemudian jadi politik rakyat, yang mementingkan track record, sepak terjang atau karya,” ujar Raja.
Lanjutnya, pada sisi lain, masyarakat juga dihadapkan pada politik jalan landai, yang lebih melekat pada gaya Prabowo, dimana politik adalah hak yang sudah ditentukan dari sananya, bagi mereka yang cuma punya darah biru saja.
“Mereka itu yang bekerja keras hanya untuk mengklaim haknya dan menggunakan isu rendah demi mencapai maksud tersebut,” kata Raja.
Raja pun menantang masyarakat apakah ingin ikut jejak Jokowi, dimana politik jalan mendaki atau terjal sebagai ciri khasnya, telah memberi pembuktian terhadap komitmen untuk rakyat atau terjebak dalam isu dangkal atau remeh yang justru bisa menyulut kemarahan publik.
“Maka masa depan demokrasi Indonesia ditentukan oleh anak muda yang menganggap demokrasi tidak hanya prosedur tapi substansial of democracy yaitu mengedepankan orang menjadi pejabat sampai presiden bukan karena latar belakang premordial, tapi orang itu dipilih karena kualitas dan kapasitas diri,” tutup Raja.
Selain Raja Juli Antoni, dua tokoh lainnya turut menjadi narasumber, Taufik Tumbelaka sebagai direktur Tumbelaka Academic Center dan Sofyan Yosadi sebagai Ketua Tim Hukum Majelis Tinggi Matakin tingkat nasional.
(srisurya)