Manado – Beberapa SMA/SMK di Kota Manado diakhir tahun 2016 kemarin, sebagian besar sudah menghapus pungutan uang komite sekolah. Langkah ini berdampak positif, pasalnya pungutan uang komite sekolah disinyalir tak punya dasar hukum yang jelas bahkan oleh Ombudsman disebut-sebut berindikasi dugaan pungutan liar (pungli).
Kendati demikian, sejumlah SMA/SMK ternyata masih berat hati menghentikan pungutan uang komite sekolah. Pasalnya, keberadaan uang komite sekolah sangat membantu dalam membiayai operasional di sekolah yang tidak ter-cover dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
“Sejak akhir Desember lalu, kami sudah menghentikan pungutan uang komite sekolah,” ungkap Kepala SMKN 1 Manado Drs Moodie Lumintang MPd.
Penghapusan uang komite sekolah menurut Lumintang telah disepakati sebelumnya, Jadi mulai Januari 2017, pihak orangtua dibebaskan dari pembayaran uang komite.
“Kami berharap ada solusi lain dari pembebasan pembayaran uang komite, mengingat dana BOS tak bisa sepenuhnya meng-cover kebutuhan di sekolah,” ujarnya. (***/risatsanger)
Manado – Beberapa SMA/SMK di Kota Manado diakhir tahun 2016 kemarin, sebagian besar sudah menghapus pungutan uang komite sekolah. Langkah ini berdampak positif, pasalnya pungutan uang komite sekolah disinyalir tak punya dasar hukum yang jelas bahkan oleh Ombudsman disebut-sebut berindikasi dugaan pungutan liar (pungli).
Kendati demikian, sejumlah SMA/SMK ternyata masih berat hati menghentikan pungutan uang komite sekolah. Pasalnya, keberadaan uang komite sekolah sangat membantu dalam membiayai operasional di sekolah yang tidak ter-cover dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
“Sejak akhir Desember lalu, kami sudah menghentikan pungutan uang komite sekolah,” ungkap Kepala SMKN 1 Manado Drs Moodie Lumintang MPd.
Penghapusan uang komite sekolah menurut Lumintang telah disepakati sebelumnya, Jadi mulai Januari 2017, pihak orangtua dibebaskan dari pembayaran uang komite.
“Kami berharap ada solusi lain dari pembebasan pembayaran uang komite, mengingat dana BOS tak bisa sepenuhnya meng-cover kebutuhan di sekolah,” ujarnya. (***/risatsanger)