Bitung – Puluhan rumah di Kelurahan Pateten Tiga Kecamatan Aertembaga terancam tertimpa longsor. Pasalnya, diatas pemukiman warga ada jalan yang sewaktu-waktu runtuh dan hal ini menjadi kekuatiran warga setiap saat.
“Kapan saja longsor bisa menimpa puluhan rumah Kepala Keluarga (KK) yang ada di Pateten Tiga dan itu butuh penanganan cepat dari Pemkot,” kata salah satu Muis Lahia beberapa waktu lalu.
Lahia berharap, Dinas PU, Bappeda dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah segera melakukan antisipasi dilapangan sebelum ada korba jiwa. Mengingat tanah di bibir jalan mulai terkikis air hujan dan tinggal menunggu ambruk menimpa pemukiman warga.
“Bukan hanya ancaman longsor, tapi dilokasi yang sama ada tower yang juga terancam roboh akibat tanah mulai terkikis air hujan,” katanya.
Apa yang dikatakan Lahia dibenarkan Lurah Pateten Tiga, Ridwan Sambahyang. Dimana menurutnya, ada 46 KK yang terancam longsor dan itu sudah dilaporkan ke instansi terkait.
“Saya sudah mengusulkan kepada walikota karena kondisinya mengancam warga dan sampai saat ini masih menunggu proses realisasi,” kata Sambahyang.(enk)
Bitung – Puluhan rumah di Kelurahan Pateten Tiga Kecamatan Aertembaga terancam tertimpa longsor. Pasalnya, diatas pemukiman warga ada jalan yang sewaktu-waktu runtuh dan hal ini menjadi kekuatiran warga setiap saat.
“Kapan saja longsor bisa menimpa puluhan rumah Kepala Keluarga (KK) yang ada di Pateten Tiga dan itu butuh penanganan cepat dari Pemkot,” kata salah satu Muis Lahia beberapa waktu lalu.
Lahia berharap, Dinas PU, Bappeda dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah segera melakukan antisipasi dilapangan sebelum ada korba jiwa. Mengingat tanah di bibir jalan mulai terkikis air hujan dan tinggal menunggu ambruk menimpa pemukiman warga.
“Bukan hanya ancaman longsor, tapi dilokasi yang sama ada tower yang juga terancam roboh akibat tanah mulai terkikis air hujan,” katanya.
Apa yang dikatakan Lahia dibenarkan Lurah Pateten Tiga, Ridwan Sambahyang. Dimana menurutnya, ada 46 KK yang terancam longsor dan itu sudah dilaporkan ke instansi terkait.
“Saya sudah mengusulkan kepada walikota karena kondisinya mengancam warga dan sampai saat ini masih menunggu proses realisasi,” kata Sambahyang.(enk)