BITUNG — PU Bitung diduga membiarkan 20 kepala keluarga di Kelurahan Mawali diterjang bencana alam banjir bandang Kamis (17/02) lalu. Pasalnya, dari tahun 2010 pihak Kecamatan Lembeh Utara melaporkan soal talut sungai Mawali yang mengalami kerusakan dan mengancam keselamatan warga.
Namun sayang menurut salah satu tokoh masyarakat Kelurahan Mawali, Denny Tambaani laporan tersebut tidak pernah digubris oleh PU, hingga banjir bandang menerjang sekitar 20 KK yang berada di Kelurahan Mawali.
“Untung saja tak ada korban jiwa, namun kami sangat menyangkan sikap PU yang tidak memberikan respon terhadap pengeluhan dan laporan kami soal talut tersebut,” kata Tambaani Jumat (19/02) siang.
Yang lebih mengecewakan warga menurut Tambaani, pihak Dinas PU sudah melakukan pengecekan untuk memperbaiki talud tersebut. Bahkan menurut informasi PU Bitung sementara melakukan kajian teknis untuk melakukan perbaikan namun sangat disayangkan bencana terjadi namun belum ada perbaikan.
Apa yang dikatakan Tambaani ikut dibenarkan Camat Lembeh Utara Frangky Ladi. Dimana menurutnya masalah perbaikan talut sungai Mawali sudah disampaikan ke PU akhir tahun lalu.
“November 2010 kondisi talud sudah saya laporkan ke Dinas PU dan sudah sempat melakukan pengecekan lapangan dan melakukan perhitungan teknis mengenai biaya itu,” kata Ladi. (en)
BITUNG — PU Bitung diduga membiarkan 20 kepala keluarga di Kelurahan Mawali diterjang bencana alam banjir bandang Kamis (17/02) lalu. Pasalnya, dari tahun 2010 pihak Kecamatan Lembeh Utara melaporkan soal talut sungai Mawali yang mengalami kerusakan dan mengancam keselamatan warga.
Namun sayang menurut salah satu tokoh masyarakat Kelurahan Mawali, Denny Tambaani laporan tersebut tidak pernah digubris oleh PU, hingga banjir bandang menerjang sekitar 20 KK yang berada di Kelurahan Mawali.
“Untung saja tak ada korban jiwa, namun kami sangat menyangkan sikap PU yang tidak memberikan respon terhadap pengeluhan dan laporan kami soal talut tersebut,” kata Tambaani Jumat (19/02) siang.
Yang lebih mengecewakan warga menurut Tambaani, pihak Dinas PU sudah melakukan pengecekan untuk memperbaiki talud tersebut. Bahkan menurut informasi PU Bitung sementara melakukan kajian teknis untuk melakukan perbaikan namun sangat disayangkan bencana terjadi namun belum ada perbaikan.
Apa yang dikatakan Tambaani ikut dibenarkan Camat Lembeh Utara Frangky Ladi. Dimana menurutnya masalah perbaikan talut sungai Mawali sudah disampaikan ke PU akhir tahun lalu.
“November 2010 kondisi talud sudah saya laporkan ke Dinas PU dan sudah sempat melakukan pengecekan lapangan dan melakukan perhitungan teknis mengenai biaya itu,” kata Ladi. (en)