BeritaManado.com — Maarten Paes, yang resmi dinaturalisasi pada April 2024, kini menjadi salah satu andalan dalam skuad tim nasional Indonesia.
Penampilannya yang impresif saat berhasil menahan gempuran dari Timnas Australia dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia membuatnya mendapatkan banyak pujian dan apresiasi dari berbagai kalangan.
Menariknya, meskipun tidak memiliki garis keturunan langsung dari Indonesia, Maarten Paes tetap dianggap sebagai berkah bagi Timnas Garuda.
Kedekatannya dengan Indonesia secara emosional berasal dari neneknya, Nel Appels-van Heyst, yang merupakan seorang perempuan keturunan Belanda dengan sejarah hidup yang berhubungan erat dengan Indonesia.
Melansir Suara.com jaringan BeritaManado.com, begini profil nenek Maarten Paes.
Profil Nenek Maarten Paes
Nel Appels-van Heyst, nenek Maarten Paes, memiliki sejarah yang mendalam dengan Indonesia.
Meski kisah hidupnya tidak selalu indah Nel yang Lahir di Pare, Kediri, Jawa Timur, pada 20 Maret 1940 adalah bagian dari komunitas Belanda yang tinggal di Hindia Belanda pada masa kolonial.
Kehidupan masa kecilnya di Indonesia terganggu oleh pecahnya Perang Dunia II, yang membawa penderitaan besar bagi banyak orang, termasuk dirinya.
Pada usia muda, Nel harus menghadapi kerasnya kehidupan di masa perang, saat ia dan keluarganya tinggal di kamp interniran Spanyol-Jepang.
Pengalaman ini meninggalkan bekas yang mendalam dalam hidupnya.
Maarten sering kali berbagi cerita tentang neneknya yang tangguh, yang meski menghadapi banyak kesulitan, tetap berusaha tegar.
Keluarga Nel, yang merupakan warga negara Belanda, tinggal di Indonesia hingga situasi politik dan keamanan berubah akibat perang.
Setelah perang, mereka kembali ke Belanda.
Meski tidak tinggal lama di Indonesia, ikatan emosional yang terjalin selama masa kecil Nel di Jawa Timur tetap melekat kuat dalam dirinya.
Ikatan inilah yang diturunkan Nel kepada cucunya Maarten Paes.
Meskipun Maarten Paes tidak memiliki darah Indonesia, hubungan emosionalnya dengan tanah air ini terjalin melalui kisah-kisah neneknya.
Nel sering berbagi cerita tentang masa kecilnya di Indonesia, kenangan-kenangan yang berharga bagi Maarten.
Maarten mengungkapkan bahwa salah satu kenangan terindah bersama neneknya adalah ketika sang nenek sering memasak makanan kesukaannya, yang membuat hubungan mereka semakin dekat.
Meskipun Nel sudah tiada, pengaruhnya terhadap kehidupan Maarten tetap besar dan kenangan bersama sang nenek selalu hidup dalam ingatannya.
Fakta bahwa Maarten memiliki ikatan emosional dengan Indonesia melalui neneknya juga pernah disampaikan oleh Cahyo Rahadian Muzhar, Dirjen Administrasi Hukum Umum Kemenkumham RI, dalam rapat dengan Komisi III DPR RI pada Maret 2024.
Nel, yang lahir dan besar di Hindia Belanda, termasuk dalam kelompok “blijvers,” yaitu sebutan untuk warga keturunan Eropa yang lahir dan dibesarkan di wilayah tersebut selama masa kolonial.
Adapun kehadiran Maarten Paes dalam Timnas Indonesia tidak hanya membawa kualitas dari segi teknis sebagai penjaga gawang, tetapi juga membawa cerita warisan sejarah Hindia Belanda yang mempererat hubungan emosionalnya dengan negara ini.
(jenlywenur)