Kotamobagu – Berbagai upaya dilakukan pemerintah memulihkan perekonomian setelah dihantam pandemi Covid-19.
Salah satunya mendorong masyarakat mengembangkan tanaman produksi yang bernilai ekonomi tinggi.
Dinas Pertanian dan Peternakan (DPP) Kotamobagu memilih pengembangan kopi arabika dan robusta.
Sedikitnya 10 ribu bibit akan diberikan kepada petani kopi.
“Selain 10 ribu bibit, juga akan dilakukan pembinaan kepada petani kopi sebagai upaya menjaga produktifitas kopi,” kata Kepala Dinas DPP Kotamobagu, Muhamad Yahya, Kamis (10/12/2020).
Yahya juga mengaku akan terus mendukung agar produksi kopi di Kotamobagu bisa mendapatkan kepercayaan dari konsumen di luar daerah Sulut.
“Secara teknis akan mensupport. Kami juga bersama Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja sudah berkomunikasi terkait dengan pemberian lebel halal untuk produksi kopi dengan merk Kopi Kotamobagu, tujuannya agar konsumen pun lebih percaya bahwa kopi tersebut layak untuk dikonsumsi,” jelasnya.
Dengan pengembangan kopi dan menjaga produksi kopi di Kotamobagu, harap Yahya dapat membangkitkan kembali ekonomi masyarakat yang banyak terdampak pandemi Covid-19.
“Dengan meningkatnya tanaman kopi dan produksi turunan kopi di masyarakat diharapkan mensejahtera masyarakat kedepan,” ujarnya.
Ali Mokoginta