Oleh: Rensa Bambuena
Bolsel, BeritaManado.com — Dampak ekonomi akibat Pandemi COVID-19 ternyata tidak membuat masyarakat Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) pata semangat untuk tetap mencari nafkah lewat profesi nelayan.
Buktinya, produksi ikan tuna di daerah ini tetap stabil pada angka yang cukup tinggi dan tentu saja membanggakan bagi masyarakat khususnya nelayan.
Hal itu menunjukkan sepertinya sektor perikanan tidak terlalu terpengaruh seperti sektor lainnya.
Data dari Dinas Perikanan, semester I tahun 2020, produksi ikan tuna di daerah ini mencapai 1,5 juta ton.
Kepala Dinas Perikanan Bolsel Awaludin Lamalani mengungkapkan, ikan tuna di perairan Bolsel ada tiga jenis, yaitu Tuna Mata Besar (Thunnus Obesus), Tuna Sirip Biru Selatan (Thunnus Maccoyii) dan Tuna Sirip Kuning (Thunnus Albacares).
“Semester I produksi Tuna Mata Besar sebanyak 62.050 ton, Tuna Sirip Biru Selatan 821.769 ton dan Tuna Sirip Kuning 705.560 ton. Totalnya sekira 1.589.379 juta ton,” beber Awaludin, Sabtu (21/11/2020).
Menguntungkan lagi, kata Awaludin, meski masih pandemi Covid-19, tetapi ikan tuna tangkapan nelayan Bolsel kini sudah tembus ke pasar Jepang dengan adanya penerbangan langsung Manado-Narita.
“Tuna Sirip Biru Selatan paling banyak didapat nelayan Bolsel. Saya berharap semester II ini tangkapan akan lebih meningkat lagi,” katanya.
Dia menambahkan, tiga hal yang menunjang peningkatan produksi ikan tuna Bolsel yang diekspor ke Jepang, pertama adanya bantuan peralatan dan mesin dari pemerintah daerah, kedua program peningkatan sumber daya nelayan, serta produksi ikan budidaya,” ucapnya.
Rahim Nabu, nelayan penangkap ikan tuna mengaku sangat bersyukur karena adanya bantuan perahu fiber dari Pemda Bolsel.
“Dengan peralatan ini, kami tetap semangat melaut. Kalau di laut kami tidak khwatir Covid-19, nanti di darat baru ada kekhawatiran,” ujar Rahim.
(***/Frangki Wullur)