Amurang – Dalam beberapa hari terakhir terjadi kelangkaan bensin (premium) di kabupaten Minsel terutama di Wilayah Amurang, Kapitu dan Tumpaan.
Sebagaimana pantauan Beritamanado.com, Jumat (4/10), terlihat antrian panjang kendaaran di SPBU Amurang dan Kapitu. Sementara untuk SPBU Tumpaan terlihat kehabisan stok.
Kelangkaan ini, diduga terjadi karena pihak petugas SPBU lebih meperoritaskan para pengencer jerigen. Sehingga stok premium habis lantaran sudah diborong.
Menanggapi hali itu, tokoh masyarakat Minsel Johan Polii mengatakan, dengan adanya kelangkaan stok premium, maka ini harus menjadi pekerjaan berat bagi pertamina.
“Ini pekerjaan berat bagi Pertamina untuk memberikan pelayanan yang lebih maksimal kepada masyarakat. Jangan dengan terjadinya kelangkaan seperti ini pihak pertamina beralasan bahwa ini karena terlambat melakukan penebusan DO (delivery order), sementara untuk pertamini (eceran) tidak pernah kehabisan stok,” katanya.
Lanjutnya, dengan adanya keadaan “darurat” BBM yang hampir setiap hari terjadi, sudah sangat beralasan bagi masyarakat untuk mencap Pertamina tidak becus.
“Yang jelas, dengan kondisi yang terjadi begitu sering, sudah sangat beralasan bagi masyarakat untuk mencap Pertamina tidak becus. Pemandangan yang sering kita lihat adalah para pengecer premium atau solar malah membuka lapaknya di depan SPBU. Sebaliknya, di pintu masuk SPBU tertulis “bensin habis” atau “solar habis”,” kata Polii.
Bahkan, seperti di Tumpaan kekosongan stok BBM di SPBU bukan terjadi jam-jaman, tapi paling sering berhari-hari. Akibatnya, tanpa pilihan lain masyarakat terpaksa mengonsumsi BBM eceran yang selain harganya mahal, formulanya juga sudah tak jelas lagi. (Vanly Solang)