Jakarta, BeritaManado.com — Teka-teki pasangan bakal calon yang akan diusung di Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bitung dari Partai Persatuan Indonesia (Perindo) kini mendapat titik terang.
Pasangan bakal calon (balon) Maurits Mantiri dan Hangky Honandar resmi menerima Surat Keputusan (B1-KWK) dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Perindo di Kantor DPP Perindo, Senin (31/8/2020).
Surat Keputusan (B1-KWK) DPP Perindo diserahkan langsung oleh Sekretaris Jendral (Sekjen) Ahmad Rofiq mewakili Ketua Umum Hary Tanoesoedibjo.
Dalam proses penyerahan SK tersebut, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Perindo Sulawesi Utara (Sulut), Hendrik Kawilarang Luntungan (HKL) diampingi Wakil Ketua OKK DPW sekaligus Ketua BAPPILU Perindo Sulut Jhon Dumais turut menyaksikan secara langsung.
“Alasan Partai Perindo mendukung Maurits Mantiri dan Hengky Honandar pada Pilwalkot Bitung adalah karena dari semua calon yang berkomunikasi dengan Perindo Bitung, kami menganggap pasangan ini adalah yang terbaik untuk mensejahterakan masyarakat Kota Bitung, terlebih pribadi seorang Maurits yang rendah hati dan merakyat, beliau tahu betul permasalahan masyarakat serta apa yang perlu dirubah, diperbaiki dan kebijakan yang perlu diterapkan di kota Bitung,” kata Hendrik Kawilarang Luntungan.
Lebih lanjut, Hendrik Kawilarang Luntungan mengatakan Perindo melihat Kota Bitung harus ada perubahan kepemimpinan karena pembangunan daerah di kota Bitung terhenti semenjak kepemimpinan Alm Walikota Hanny Sondakh.
“Selama lima tahun terakhir nyaris tidak ada pembangunan yang berarti dan dapat dirasakan oleh masyarakat, Perindo adalah partai yang mengedepankan kesejahteraan rakyat, partai kami dipercayakan oleh masyarakat untuk melahirkan pemimpin-pemimpin yang benar-benar peduli terhadap pembangunan ekonomi, peningkatan pelayanan publik serta pembangunan infrastruktur,” ujarnya.
HKL juga menuturkan integritas dan kapabilitas dari pasangan bakal calon Maurits Mantiri dan Henky Honandar tidak perlu diragukan lagi.
“Pasangan bakal calon Maurits Mantiri dan Henky Honandar dapat membawa perubahan yang sebenarnya bukan hanya retorika belaka,” tandasnya.
(***/Rei Rumlus)