Bitung, Beritamanado,com – Desas-desus soal dugaan adanya mobilisasi massa jelang Pilwalkot Bitung 2020 rupanya menjadi perhatian pemerhati pemerintahan, Darma Baginda.
Menurut Darma, keberadaan 5.469 penduduk datang ke Kota Bitung yang dirilis KPU Kota Bitung perlu ditelusuri keberadaannya jangan sampai ada kaitannya dengan Pilwalkot 2020.
“Data itu perlu ditelusuri mengingat jumlahnya sampai 5.469, harus jelas keberdaan dan apa tujuan mereka datang ke Kota Bitung,” kata Darma.
Darma mengatakan, saat ini Kota Bitung tengah menghadapi tahun politik yakni pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sulut, wali kota dan wakil wali Kota Bitung.
“Jangan sampai, muncul spekulasi atau dugaan terjadi mobilisasi massa jelang Pilwalkot di Kota Bitung,” katanya.
Untuk itu, dirinya mendesak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, penyelenggara Pilkada yakni Bawaslu Kota Bitung tidak tinggal diam dengan menindaklanjuti data kedatangan penduduk itu.
Apa yang disampaikan Darma ditanggapi Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Kota Bitung, Sammy Rumambi yang menyatakan belum mengetahui informasi itu.
Dirinya mengaku belum menerima informasi itu, baik dari KPU maupun Pemkot Bitung yakni Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
“Kalau dugaan mobilisasi massa harus dibuktikan. Harus dicek apakah jumlah itu masuk sebagai pemilih atau tidak,” kata Sammy.
Sammy berharap, informasi itu bisa ditindaklanjuti dengan membuat laporan resmi agar pihaknya melakukan pengecekan karena pihaknya berpedoman di laporan resmi dan temuan di lapangan, terkait dugaan pelanggaran dalam tahapan Pilkada 2020.
“Namun kami menyangsikan jika 5.469 penduduk yang masuk ke Kota Bitung itu merupakan rangkaian dari mobilisasi massa untuk kepentingan politik, karena hingga saat ini belum ada pengumuman bahkan penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) dari KPU,” katanya.
(abinenobm)