Ruby Rumpesak dan Jimmy Rimba Rogi
Manado – Terkait adanya upaya penjegalan dan black campaign terhadap Jimmy Rimba Rogi yang akrab disapa Imba, atas pencalonannya sebagai Wali Kota Manado periode 2015-2020, ternyata tidak menyurutkan semangat para pendukungnya.
Pasalnya, melalui media massa maupun media sosial, Imba yang saat ini berpasangan dengan Boby Daud, terus saja dituding tidak layak mengikuti Pilkada Kota Manado, dengan alasan masih berstatus bebas bersyarat, terkait masa hukumnya sebagai mantan tpenghuni lembaga pemasyarakatan Suka Miskin.
Meski terus diusik dengan tudingan miring, bahkan dituduh bersekongkol dengan penyelenggara Pilkada, hal itu tidak mengurangi tekat dari para pendukung Imba yang menginginkan mantan ketua DPD I Partai Golkar Sulut ini kembali memimpin Kota Manado.
“Biar leh mo bilang apa, Imba tetaplah calon Wali Kota Manado. Lolos dan tidaknya Imba saat pendaftaran, itu merupakan ranah KPU. Dan tentunya, keputusan KPU menetapkan Imba sebagai calon Wali Kota, pastinya sudah melalui kajian atas peraturan dan syarat serta ketentuan yang ada,” kata Ruby Rumpesak, tokoh pemuda Kota Manado.
Bahkan mantan ketua BPM dan Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Unsrat ini menilai, cara-cara yang dilakukan pihak-pihak yang tidak menginginkan Imba mengikuti Pilkada, sebagai bentuk ketakutan dari pendukung pasangan calon tertentu yang merasa tidak akan meraih kemenangan pada 9 Desember mendatang.
“Menurut saya, dalam pertarungan politik seperti ini, sangat wajar kalau ada upaya menyudutkan salah satu calon. Tapi cara seperti itu sudah jelas-jelas menunjukan ketakutan kalau Imba pasti akan mengalahkan calon mereka di Pilkada nanti. Apalagi, mereka-mereka yang menyebarkan balck campaign adalah tim sukses dari pasangan calon tertentu. Itulah salah satu bukti, kalau mereka sudah merasa akan kalah. Sehingga Imba yang dinilai calon terkuat terus saja dipojokkan dengan informasi negatif,” tegasnya.
Rumpesak pun berkeyakinan, dengan adanya cara-cara berpolitik yang tidak santun seperti demikian, akan terus membawa manfaat positif terhadap pasangan calon yang diusung Partai Golkar dan PAN ini.
“Biarkan mereka terus berkoar-koar di media atau di medsos. Saya yakin, akan banyak masyarakat bersimpati dengan Imba yang sampai saat ini terzolimi. Bagi saya, Imba adalah pemimpin yang tepat untuk membawa perubahan di Kota Manado. Saran saya, sebaiknya masing-masing pendukung lebih mensosialisasikan kelebihan dari calonnya, dari pada melakukan pembusukan terhadap calon lain. Biarlah masyarakat yang memilih siapa yang menurut mereka layak menjadi pemimpinnya,” pungkas sekretaris AMPI Sulut ini. (redaksi)
Ruby Rumpesak dan Jimmy Rimba Rogi
Manado – Terkait adanya upaya penjegalan dan black campaign terhadap Jimmy Rimba Rogi yang akrab disapa Imba, atas pencalonannya sebagai Wali Kota Manado periode 2015-2020, ternyata tidak menyurutkan semangat para pendukungnya.
Pasalnya, melalui media massa maupun media sosial, Imba yang saat ini berpasangan dengan Boby Daud, terus saja dituding tidak layak mengikuti Pilkada Kota Manado, dengan alasan masih berstatus bebas bersyarat, terkait masa hukumnya sebagai mantan tpenghuni lembaga pemasyarakatan Suka Miskin.
Meski terus diusik dengan tudingan miring, bahkan dituduh bersekongkol dengan penyelenggara Pilkada, hal itu tidak mengurangi tekat dari para pendukung Imba yang menginginkan mantan ketua DPD I Partai Golkar Sulut ini kembali memimpin Kota Manado.
“Biar leh mo bilang apa, Imba tetaplah calon Wali Kota Manado. Lolos dan tidaknya Imba saat pendaftaran, itu merupakan ranah KPU. Dan tentunya, keputusan KPU menetapkan Imba sebagai calon Wali Kota, pastinya sudah melalui kajian atas peraturan dan syarat serta ketentuan yang ada,” kata Ruby Rumpesak, tokoh pemuda Kota Manado.
Bahkan mantan ketua BPM dan Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Unsrat ini menilai, cara-cara yang dilakukan pihak-pihak yang tidak menginginkan Imba mengikuti Pilkada, sebagai bentuk ketakutan dari pendukung pasangan calon tertentu yang merasa tidak akan meraih kemenangan pada 9 Desember mendatang.
“Menurut saya, dalam pertarungan politik seperti ini, sangat wajar kalau ada upaya menyudutkan salah satu calon. Tapi cara seperti itu sudah jelas-jelas menunjukan ketakutan kalau Imba pasti akan mengalahkan calon mereka di Pilkada nanti. Apalagi, mereka-mereka yang menyebarkan balck campaign adalah tim sukses dari pasangan calon tertentu. Itulah salah satu bukti, kalau mereka sudah merasa akan kalah. Sehingga Imba yang dinilai calon terkuat terus saja dipojokkan dengan informasi negatif,” tegasnya.
Rumpesak pun berkeyakinan, dengan adanya cara-cara berpolitik yang tidak santun seperti demikian, akan terus membawa manfaat positif terhadap pasangan calon yang diusung Partai Golkar dan PAN ini.
“Biarkan mereka terus berkoar-koar di media atau di medsos. Saya yakin, akan banyak masyarakat bersimpati dengan Imba yang sampai saat ini terzolimi. Bagi saya, Imba adalah pemimpin yang tepat untuk membawa perubahan di Kota Manado. Saran saya, sebaiknya masing-masing pendukung lebih mensosialisasikan kelebihan dari calonnya, dari pada melakukan pembusukan terhadap calon lain. Biarlah masyarakat yang memilih siapa yang menurut mereka layak menjadi pemimpinnya,” pungkas sekretaris AMPI Sulut ini. (redaksi)