Manado – Koalisi Kebersamaan yang telah terbangun untuk memenangkan Pilkada Kota Manado antara koalisi partai politik (parpol) seperti Gerindra, Hanura, Golkar, PKPI, PAN dan PKS yang belum lama ini dideklarasikan, nampaknya akan segera berakhir.
Pasalnya, berdasarkan pengakuan salah satu pimpinan DPD Partai Golkar Kota Manado bahwa, koalisi tersebut tidak direstui DPP, dengan alasan, persoalan yang terjadi diintar partai berlambang pohon beringin itu belum berkahir.
“Golkar yang jelas belum resmi termasuk dalam koalisi itu. Alasannya sederhana saja. Masalah partai kami belum selesai, jadi Golkar di daerah belum bisa mengambil langkah lebih jauh soal persiapan menghadapi Pilkada. Apalagi, sudah ada surat edaran DPP kubu ARB dan dua kubu versi DPP, sama-sama sedang melakukan penjaringan,” kata sumber terpercaya.
Pernyataan tersebut juga dibenarkan Sonny Lela, kader Golkar. Menurutnya, Golkar Manado belum bisa mengambil sikap politik menyangku koalisi partai-partai dalam pemenangan Pilkada.
“Yang tanda tangan di deklarasi hanya sekretaris DPD Golkar Manado, bukan ketua. Kami kira, pertemuan itu bukan deklarasi, tapi sebatas hubungan mempererat kebersamaan saja. Karena tidak mudah memang membangun koalisi tanpa petunjuk DPP. Jadi ini bukan deklarasi. Apalagi DPP tidak tahu soal koalisi ini,” tegas Lela yang juga ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Manado.
Informasi lainnya yang dihimpun BeritaMaando.com, beberapa pimpinan partai yang tergabung dalam koalisi besar tersebut ternyata tidak menyetujui terbentuknya koalisi kebersamaan itu. Dengan alasan, saat ini seluruh partai politik yang tergabung, tengah melakukan penjaringan calon kepala daerah sendiri-sendiri
(leriandokambey)
Manado – Koalisi Kebersamaan yang telah terbangun untuk memenangkan Pilkada Kota Manado antara koalisi partai politik (parpol) seperti Gerindra, Hanura, Golkar, PKPI, PAN dan PKS yang belum lama ini dideklarasikan, nampaknya akan segera berakhir.
Pasalnya, berdasarkan pengakuan salah satu pimpinan DPD Partai Golkar Kota Manado bahwa, koalisi tersebut tidak direstui DPP, dengan alasan, persoalan yang terjadi diintar partai berlambang pohon beringin itu belum berkahir.
“Golkar yang jelas belum resmi termasuk dalam koalisi itu. Alasannya sederhana saja. Masalah partai kami belum selesai, jadi Golkar di daerah belum bisa mengambil langkah lebih jauh soal persiapan menghadapi Pilkada. Apalagi, sudah ada surat edaran DPP kubu ARB dan dua kubu versi DPP, sama-sama sedang melakukan penjaringan,” kata sumber terpercaya.
Pernyataan tersebut juga dibenarkan Sonny Lela, kader Golkar. Menurutnya, Golkar Manado belum bisa mengambil sikap politik menyangku koalisi partai-partai dalam pemenangan Pilkada.
“Yang tanda tangan di deklarasi hanya sekretaris DPD Golkar Manado, bukan ketua. Kami kira, pertemuan itu bukan deklarasi, tapi sebatas hubungan mempererat kebersamaan saja. Karena tidak mudah memang membangun koalisi tanpa petunjuk DPP. Jadi ini bukan deklarasi. Apalagi DPP tidak tahu soal koalisi ini,” tegas Lela yang juga ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Manado.
Informasi lainnya yang dihimpun BeritaMaando.com, beberapa pimpinan partai yang tergabung dalam koalisi besar tersebut ternyata tidak menyetujui terbentuknya koalisi kebersamaan itu. Dengan alasan, saat ini seluruh partai politik yang tergabung, tengah melakukan penjaringan calon kepala daerah sendiri-sendiri
(leriandokambey)