Ratahan – Petani sawah diperkebunan Desa Esandom Raya, tepatnya di Kecamatan Tombatu Timur mengeluh. Pasalnya, lahan persawahan yang dikelola mereka sudah tidak lagi berfungsi lantaran rusaknya saluran irigasi di wilayah perkebunan tersebut.
“Sudah selang dua tahun ini kami tidak mengolah sawah karena rusaknya saluran irigasi yang semestinya mengairi setiap sawah petani,” ungkap Rocky Pondaag SE warga Esandom.
Lanjut dia, kalau ini dibiarkan secara terus-menerus dan tidak diperhatikan pemerintah, maka program pemerintah mengenai swasembada beras tentu akan tersendat. “Ada sekira 80 Ha luas lahan di kecamatan itu yang tidak berproduksi secara maksimal. Dan sangat disayangkan kalau pemerintah tidak memperhatikan kondisi ini,” ujarnya.
Lanjutnya, usulan untuk pembuatan irigasi tersebut sudah pernah disampaikan ke instansi terkait bahkan instansi tersebut kata dia, pernah langsung turun lapangan untuk memeriksa. Hanya saja, sampai saat ini perbaikan irigasi tersebut tak kunjung diperhatikan.
“Hingga saat ini ususlan kami ternyata mubasir. Padahal, setahu kami banyak annggaran di intansi terkait yang tersedia untuk peningkatan serta pengembangan lahan produktif termasuk dengan perbaikan saluran irigasi,” keluhnya.
Untuk itu dirinya meminta agar pemerintah dapat memperhatikan kembali pengeluhan mereka terkait perbaikan irigasi diperkebunan desa Esandom Raya. “Kalau ini diperhatikan, maka 80 Ha sawah akan berproduksi kembali,” tukasnya. (rulan sandag)
Ratahan – Petani sawah diperkebunan Desa Esandom Raya, tepatnya di Kecamatan Tombatu Timur mengeluh. Pasalnya, lahan persawahan yang dikelola mereka sudah tidak lagi berfungsi lantaran rusaknya saluran irigasi di wilayah perkebunan tersebut.
“Sudah selang dua tahun ini kami tidak mengolah sawah karena rusaknya saluran irigasi yang semestinya mengairi setiap sawah petani,” ungkap Rocky Pondaag SE warga Esandom.
Lanjut dia, kalau ini dibiarkan secara terus-menerus dan tidak diperhatikan pemerintah, maka program pemerintah mengenai swasembada beras tentu akan tersendat. “Ada sekira 80 Ha luas lahan di kecamatan itu yang tidak berproduksi secara maksimal. Dan sangat disayangkan kalau pemerintah tidak memperhatikan kondisi ini,” ujarnya.
Lanjutnya, usulan untuk pembuatan irigasi tersebut sudah pernah disampaikan ke instansi terkait bahkan instansi tersebut kata dia, pernah langsung turun lapangan untuk memeriksa. Hanya saja, sampai saat ini perbaikan irigasi tersebut tak kunjung diperhatikan.
“Hingga saat ini ususlan kami ternyata mubasir. Padahal, setahu kami banyak annggaran di intansi terkait yang tersedia untuk peningkatan serta pengembangan lahan produktif termasuk dengan perbaikan saluran irigasi,” keluhnya.
Untuk itu dirinya meminta agar pemerintah dapat memperhatikan kembali pengeluhan mereka terkait perbaikan irigasi diperkebunan desa Esandom Raya. “Kalau ini diperhatikan, maka 80 Ha sawah akan berproduksi kembali,” tukasnya. (rulan sandag)